Edisi.co – Film KKN di Desa Penari karya PT MD Pictures Tbk. (FILM), telah menembus 8,1 juta penonton di Indonesia.
Direktur MD Pictures Priyadarshi Anand mengatakan film KKN di Desa Penari diperkirakan menyumbang 25 persen bottom line perseroan.
“Karena film KKN di Desa Penari, [perseroan] bisa melampaui 25 persen bottom line,” ujar Priyadarshi dalam acara paparan publik perseroan, Rabu (25/5/2022).
Adappun, pertumbuhan bottom line FILM di tahun ini diperkirakan mencapai 20 persen hingga 25 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2021, laba bersih FILM mencapai Rp33,67 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp56,96 miliar pada 2020.
Selain dari penjualan tiket film KKN di Desa Penari, mayoritas penghasilan perseroan sebagian besar berasal dari layanan streaming atau OTT.
baca juga: Srimulat: Hil Yang Mustahal Babak Pertama Tampil di Bioskop 19 Mei 2022
Berdasarkan data perseroan, pada 2021 FILM mencatatkan pendapatan dari platform digital senilai Rp219,3 miliar, atau setara 86 persen dari keseluruhan pendapatan yang mencapai Rp255 miliar.
Adapun pendapatan dari film yang beredar di layar lebar menyumbang 8 persen penghasilan, atau senilai Rp20,4 miliar.
Meski begitu, pihak FILM belum dapat menyampaikan berapa nominal penghasilan dari KKN di Desa Penari. Direktur Utama MD Pictures Manoj Dhamoo Punjabi menambahkan, pihak perseroan belum bisa menyebutkan angka pastinya.
“Pendapatan [dari film] KKN belum bisa jawab karena masih berjalan perhitungannya,” ujar Manoj.
Dirinya menegaskan, 8,1 juta penonton dengan estimasi harga tiket sekitar Rp40.000 hingga Rp50.000, itu setara dengan 500.000 dolar Singapura. Bila dirupiahkan, KKN di Desa Penari telah menyumbang Rp405 miliar pendapatan MD Pictures. (*)