EDISI.CO, BATAM- Ikatan Keluarga Besar Lombok (IKBAL) Kota Batam terus melakukan pendampingan terhadap 23 korban kecelakaan laut di perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Kamis (16/6/2022) malam lalu.
Penasihat IKBAL Batam, Sana’an, mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya terhadap para korban yang saat ini sudah dalam penanganan Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Kepulauan Riau (Kepri) di Batam.
Baca juga: Tujuh Korban Kecelakaan Laut di Perairan Batam Masih dalam Pencarian
Selain mendatangi langsung para korban dan menghubungkan mereka dengan keluarga di NTB, IKBAL Batam juga menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) perihal penanganan para korban ini. Bagaimana nantinya para korban kecelakaan kapal berisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan menyeberang ke Malaysia tersebut, kata Sana’an menjadi prioritas IKBAL Batam.
“Yang kami lakukan sekarang koordinasi dengan pemerintah daerah NTB. Alhamdulillah kami langsung menghubungi (video call) dengan sekda NTB, termasuk sebagian keluarga korban ini. Kemungkinan pemerintah dari NTB akan datang ke Batam,” kata Sana’an ketika dihubungi pada Minggu (19/6/2022).
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kapal Pembawa TKI Ilegal Tujuan Malaysia di Perairan Pulau Putri Batam
Mantan Ketua IKBAL Batam pertama ini, menyampaikan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Aliansi Sasak Lombok (ASLI) di tingkat Pusat terkait dengan upaya meminimalisir kejadian serupa terulang di Kota Batam dan daerah lain di Indonesia.
Pada prosesnya ASLI meminta kepada Pemerintah melalui instansi terkait agar kasus TKI ilegal menjadi perhatian Pemerintah secara serius.
Untuk diketahui, selain 23 orang selamat yang telah ditangani UPT BP2MI Kepri, 7 korban kecelakaan ini masih dalam pencarian petugas search and rescue gabungan. Sana’an mengaku terus memantau perkembangan pencarian korban dan berharap para korban bisa segera ditemukan.