EDISI.CO, – Mabit (menginap) di Mina menjadi fase padat dan melelahkan bagi jamaah dalam rangkaian ibadah haji yang mereka jalani. Selama di Mina, selain menginap, jemaah melaksanakan lontar jumrah, ula, wustha, dan aqabah.
“Mina termasuk fase padat dalam proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya minta seluruh petugas untuk siaga di pos masing-masing demi melayani jemaah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, di Mina, Sabtu (9/7/2022) seperti termuat dalam laman kemenag.go.id edisi Minggu, 10 Juli 2022.
Baca juga: Panduan Penyelenggaraan Salat dan Kurban Tahun 1443 Dari Kemenag
Baca juga: 22 Jemaah Wafat Selama Ibadah Haji, Pemerintah Arab Saudi Umumkan Wukuf ke Arafah
Kesiagaan petugas menjadi penting karena tidak jarang jemaah pada fase ini kelelahan saat perjalanan ke jamarat. Selain itu, ada saja jemaah yang membutuhkan bimbingan saat lontar jumrah.
Proses penempatan petugas di pos-pos strategis akan dilakukan secara terpola dengan rasio yang proporsional. Dengan begitu, penempatan petugas lebih merata. “Jadi kesiagaan mengawal yang sakit dan kelelahan di jalan perlu diperkuat,” kata Hilman masih dari laman yang sama.