EDISI.CO, KEPRI- Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) beserta Duta Besar RI Singapura, Pemprov Kepri dan Republic Polytehnic Singapore(RPS) meluncurkan 7 pilot project inovasi Kemaritiman UMRAH. Inovasi tersebut dalam upaya pengembangan ekosistem Mari-Sociopreneurship di Kepri.
Ke-7 pilot project tersebut diantaranya:
- Kapal Ekowisata bertenaga surya bekerja sama dengan CV Nelayan Mandiri yang sedang dalam proses pembuatan.
- Mesin Pengering Teripang di Desa Benan Lingga.
- Kemudian Mesin pengering ikan di Desa pengudang.
- Mesin Pencacak sampah di Desa Lancang Kuning Bintan,
- Pakan Ikan berbasis Pengelahan Hasil Sampingan Produk di Desa Pangkil dan Desa Tembeling
- Obat Herbal Parasit Ikan di Desa Pangkil dan Madong.
- Budidaya Udang Vaname Sistem Keramba Jaring Apung di Desa Pangkil dan Desa Pengujan Bintan.
Peluncuran 7 Pilot Project Inovasi ini disejalankan dengan Penandatangan Naskah Kerja Sama antara UMRAH dan Republic Polytechnic Singapore sekaligus pembukaan Workshop Food Industry 4.0 and Supply Chain Programme 2022 yang dihelat oleh Pemprov Kepri Bersama Temasek Foundation dan RPS di Balairung Wan Seri Beni Komplek Perkantoran Pemprov Kepri, Kamis (21/07/2022) seperti termuat di laman umrah.ac.id edisi 22 Juli 2022.
Baca juga: Citayam Fashion Week Sangat Brilian, Kata Sosiolog UGM
Rektor UMRAH, Prof Dr Agung Dhamar Syakti menjelaskan bahwa UMRAH hadir di tengah masyarakat untuk membawa solusi.
“Solusi itu kita hadirkan melalui Produk Inovasi yang diluncurkan, baik yang sedang on-going maupun yang sudah diterapkan di masyarakat” ujar Agung di laman yang sama.
Adapun pilot Project yang sedang berlangsung proses pembuatannya adalah Kapal Ekowisata bertenaga Surya yang dibangun Fakultas Teknik yang dapat digunakan untuk menyusuri mangrove yang ada Kepri. Kemudian Mesin Pengering teripang yang sudah ada di Desa Benan ini sebagai solusi dari UMRAH kepada permasalahan Masyarakat di Pulau Benan.
Baca juga: Polibatam jadi PTN Vokasi Pertama Punya Program Profesi Insinyur
“Oven Pengering Teripang ini adalah solusi dimana masyarakat pulau Benan untuk menjual teripang itu perlu dijemur, umumnya secara manual untuk menjadi kering itu perlu 8 hari, nah melalui oven yang dikembangkan UMRAH bisa memangkah waktu menjadi 2 hari saja” ujar Agung.