EDISI.CO, NASIONAL- Pemerintah melalui Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana (P2WPB) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), terus dongkrak pertumbuhan ekonomi dengan menggaungkan pemanfaatan produk lokal pada kehidupan sehari-hari.
“Isu pemanfaatan produk lokal telah direspon oleh pemerintah melalui berbagai gerakan nasional seperti Bangga Buatan Indonesia, Komitmen Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri,” ujar Deputi Bidang Koordinasi P2WPB Kemenko PMK Letjen TNI Purn Sudirman, saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah Lintas Kementerian/Lembaga di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, Rabu (3/8) seperti termuat dalam laman kemenkopmk.go.id edisi 4 Agustus 2022.
Baca juga: Menkes RI Inisiasi 6 Jenis Tranformasi Bidang Kesehatan
Sudirman berharap pemanfaatan produk lokal bisa terus bertambah sehingga bisa meningkatkan kualitas serta kesejahteraaan pelaku usahanya.
“Kita berharap produk kearifan lokal ini bisa meningkat kualitasnya, meningkat penghasilannya, bisa meningkat juga sumber kegunaannya, sehingga dengan demikian kita bisa berkolaborasi satu kementerian dengan yang lainnya untuk sama-sama meningkatkan produk lokal tersebut,” jelasnya di laman yang sama.
Baca juga: Bareskrim Polri Temukan Indikasi ACT Selewengkan Donasi Boeing Senilai Rp68 Miliar
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Dalam Rangka Mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Saat ini, produk berbasis kearifan lokal telah banyak ditemui di pelosok negeri, namun belum mampu memenuhi jumlah permintaan yang tinggi dan hanya mampu menjadi produk alternatif yang rendah peminatnya.
Padahal, produk lokal sejatinya dapat bersaing dengan produk impor lainnya untuk mewujudkan kemandirian terutama bagi desa, perdesaan, daerah terluar, terdepan dan tertinggal (Daerah 3T) dalam melakukan pembangunan.
Pada rapat yang dimoderatori oleh Maria Mau Sari selaku Sub Koordinator Pembangunan Wilayah, turut hadir sebagai narasumber Koordinator IKM Kimia dan Kerajinan Kementerian Perindustrian H. Jenih dan secara daring Plt. Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendesa PDTT Syahrul, serta penggiat produk lokal “SULUDA” Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Penulis: Irvan
Editor: Bobi