
Proses pembuatan batik Sasambo oleh salah satu siswi SMKN 5 Mataram. Dok: Kemdikbud.
EDISI.CO, NASIONAL- SMKN 5 Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menginisiasi kolaborasi antarjurusan membuat produk melalui model pembelajaran berbasis produksi/jasa melalui teaching factory hingga menembus pasar internasional.
Batik Sasambo menjadi bukti nyata keberhasilan itu. Batik khas SMKN 5 Mataram yang diproduksi oleh Jurusan Tekstil berhasil menembus pasar internasional. Bahkan, Sasambo tidak lagi asing bagi warga Riyadh, Arab Saudi yang sudah menjadikannya sebagai seragam sekolah yang wajib digunakan setiap hari kamis.
Kepala SMKN 5 Mataram, Istiqlal, mengatakan bahwa kolaborasi antarjurusan tersebut menjadi langkah sekolah untuk melatih hard skills maupun soft skills peserta didik antarjurusan.
“Siswa belajar untuk memproduksi barangnya secara bersama-sama. Itu mengasah kompetensi mereka. Selain itu, mereka juga dapat melatih kemampuan berkomunikasi dengan adanya kerja sama tersebut,” imbuhnya, dikutip dari laman kemdikbud.go.id edisi 1 September 2022.
Baca juga: Tugu Minamisebo, Jejak Jepang di Pulau Rempang
Melihat peluang tersebut, Istiqlal berencana untuk mengikuti pameran busana yang digelar di Arab Saudi guna mengenalkan serta meluaskan Sasambo di pasar internasional yang memiliki cakupan lebih luas.
“Kami berencana pameran di Arab Saudi. Saya sudah kontak, di Arab Saudi ada Festival Janadriyah di Riyadh. Karena pandemi, maka festival tersebut belum diadakan lagi,” lanjutnya.
Baca juga: Taiwan-China Kian Panas, 14 Jet Tempur China Lintasi Udara Taiwan
Ia menambahkan, dengan adanya permintaan pasar yang cukup tinggi, kolaborasi antarjurusan juga harus mulai dibangun. Bersama jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) batik Sasambo diproduksi lebih luas dengan proses yang lebih cepat.
Pemasaran batik Sasambo kini sudah memasuki e-commerce di pasar internasional seperti platform digital Amerika.
“Sedangkan di platform digital, batik kami sudah bekerja sama dengan pemasok tekstil (apparel) di Amerika, contohnya Batik Sasambo motif Lumbung,” pungkas Istiqlal.
Perlu diketahui, Sasambo adalah singkatan dari Sasak, Samawa, dan Mbojo yang merupakan etnik grup dari NTB. Sasambo memiliki makna orang Sasak yang tinggal di Lombok. Kemudian, Mbojo yang berarti orang yang tinggal di Bima, juga Samawa yang berarti orang yang tinggal di Sumbawa.
Dalam perjalanannya, batik Sasambo terus mengalami perkembangan. Bahkan, saat momen Moto GP 2020 yang dilaksanakan di Mandalika, melahirkan inovasi batik Sasambo Mandalika.
Kini produk hasil teaching factory tersebut menjadi semakin tak asing didengar warga lokal maupun internasional. Hadirnya SMK PK pada Jurusan DKV juga menjadi kombinasi yang menarik dalam mengembangkan produk hingga menembus pasar global.
Penulis: Ivan
Sumber: kemdikbud.go.id