
EDISI.CO, BATAM– Ratusan anak sekolah dasar (SD) 002 Batu Ampar, Batam belajar membatik bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam.
Kegiatan yang berlangsung di Workshop Dekranasda Kota Batam di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam Centre, Batam pada Kamis (8/9/2022) kemarin, merupakan implementasi program merdeka belajar.
Baca juga: Wagub Marlin Dorong Implementasi Pemberdayaan Perempuan melalui Peningkatan Keterampilan
Guru SDN 002 Batu Ampar, Matina Ambariah, mengatakan program merdeka belajar dengan pendekatan praktek langsung ini dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam satu semester.
“Kami sekolah penggerak ada kokurikuler atau pelajaran pokok tambahan yaitu pembelajaran projek. Untuk tahun ini kami mengambil tema kearifan lokal yang terfokus pada mengenali dan memahami motif batik yang ada di kota Batam,” kata Matina ketika dihubungi pada Jumat (9/9/2022).
Pada prosesnya, anak-anak sekolah diperkenalkan secara langsung melalui praktek membuat motif; mewarnai; merebus kain dan semua proses yang untuk menghasilkan batik dengan motif khas Kota Batam.
Baca juga: Pembangunan Plafon Masjid Tanjak Batam Telan Biaya Rp39,9 Miliar
“Untuk kegiatan yang agak beresiko kami kawal. Seperti menghilangkan lilin dari kain dengan cara merebus, karena panas. Tapi ada juga yang berani,” kata Sugeng, tim dari Dekranasda yang mengkoordinir kegiatan pengenalan proses membatik ini.
Sugeng melanjutkan, pengenalan produk kreatif yang dilakukan Dekranasda Kota Batam, harapannya dapat menjadi wadah terbentuknya ekosistem kreatif di Batam.
Dekranasda Kota Batam, lanjut Sugeng, menjangkau anak-anak sekolah di tingkat SD sampai sekolah menengah atas (SMA). Memberikan mereka pengetahuan praktis dan ruang kreatif untuk berwirausaha.
“Program seperti ini bagus untuk ekosistem kreatif di Kota Batam,” kata Sugeng lagi.