
EDISI.CO, NASIONAL- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas perikanan budidaya air tawar di Indonesia, salah satunya dengan gencar melaksanakan pelatihan sistem bioflok sebagai pendukung kegiatan budidaya yang produktif dan ramah lingkungan.
Belum lama ini, KKP melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar Pelatihan Optimalisasi Bioflok dan Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Baku Lokal, di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan peserta sekitar 150 orang.
Kegiatan itu difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM.
Baca juga: Cara Cek Apakah Kamu Penerima Bantuan Subsidi Upah
Melansir keterangan resmi KKP, Rabu (14/9), Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta menyebut produksi ikan yang bersumber pada laut akan semakin berkurang, sementara kebutuhan pangan untuk protein hewani sangat tinggi dan akan dipenuhi dari kegiatan budidaya ikan air tawar.
“Tentunya melalui pelatihan budidaya bioflok dan pembuatan pakan ikan dapat mengoptimalisasi serta meningkatkan usaha budidaya air tawar dan mengembangkan komoditas lokal,” ucapnya.
Ia menambahkan, BRSDM berkomitmen untuk mempersiapkan SDM kelautan dan perikanan sebagai wujud akselerasi pada program yang telah digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Baca juga: OJK Sebut Aset Perusahaan Asuransi Komersial Capai Rp834,52 Triliun Per Juli 2022
Teknologi bioflok merupakan teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pada pakan. Teknologi bioflok dinilai mampu meningkatkan produktivitas budidaya dengan padat tebar tinggi, dan tidak membutuhkan lahan luas dan hemat air.
Sementara, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya guna tercapainya target produksi pada tahun 2024 sebesar 22,65 juta ton.
“Para peserta dibekali beberapa materi pelatihan meliputi pemilihan bahan baku, penyusunan formulasi, fermentasi bahan pakan, pencetakan pakan, uji kualitas pakan, pengemasan, dan kebijakan pengembangan usaha budidaya perikanan,” tuturnya.
Baca juga: Sikapi Kenaikan Harga BBM, Ini Strategi yang Dilakukan Kemenparekraf
Sebelumnya, BRSDM telah menggelar Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Baku Lokal di Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah, 5-6 September 2022. Kegiatan itu difasilitasi oleh BPPP Tegal, yang diikuti oleh 100 peserta. Pelatihan ini diinisiasi oleh Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro.
Pada 8 September lalu, BRSDM juga menggelar Pelatihan Pembenihan Ikan Patin yang difasilitasi oleh BPPP Banyuwangi. Pelatihan itu diikuti oleh 76 peserta dari Kampung Perikanan Budidaya Ikan Patin, Desa Basarang, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah serta 944 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia.
Diketahui sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan ke masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.
“Penyuluhan dan pelatihan harus rutin diberikan kepada masyarakat, agar masyarakat punya keahlian untuk menambah penghasilan,” ujar Menteri KP Trenggono.