EDISI.CO, NASIONAL- Kinerja impor Indonesia pada Agustus 2022 mengalami kenaikan. Indikasinya, impor Indonesia tercatat sebesar USD22,15 miliar, naik 3,77 persen dari bulan sebelumnya (MoM). Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, menyebut kenaikan total impor dipicu oleh naiknya impor nonmigas.
“Kenaikan total impor dipicu oleh naiknya impor nonmigas sebesar 9,23 persen (MoM), sementara impor migas turun 16,92 persen (MoM),” ujar Zulkifli melalui keterangan pers pada Minggu (18/9), dikutip dari laman Info Publik.
Baca juga: KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Berbendera Vietnam di Natuna Utara
Impor seluruh golongan penggunaan barang pada Agustus 2022 mengalami peningkatan dibandingkan bulan Juli lalu. Impor tertinggi dialami barang konsumsi yang nilainya naik 12,27 persen (MoM), diikuti barang modal 18,14 persen (MoM) dan bahan baku/penolong 0,35 persen (MoM).
“Peningkatan impor barang modal dan bahan baku/penolong di Agustus ini seiring dengan sentimen positif di sektor industri manufaktur,” sambung Mendag.
Baca juga: PLN Pastikan Tidak Ada Penghapusan atau Pengalihan Pelanggan Daya 450 VA
Industri Indonesia bertahan positif di tengah pemulihan berkelanjutan ekonomi yang tercermin dalam penguatan S&P Global Purchasing Manager’s Indeks (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2022 sebesar 51,70.
Sementara, peningkatan impor barang konsumsi didorong meningkatnya keyakinan konsumen Indonesia (IKK) menjadi 124,7 dari bulan sebelumnya sebesar 123,2.
Beberapa produk utama impor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi pada Agustus 2022 (MoM), antara lain mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) yang naik 13,63 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 9,98 persen, bahan bakar mineral (HS 27) naik 56,41 persen, Serealia (HS 10) naik 47,16 persen, serta barang dari besi dan baja (HS 73) naik 39,28 persen.
Secara kumulatif, impor pada periode Januari—Agustus 2022 mencapai USD159,68 miliar, naik 29,84 persen dari periode yang sama tahun 2021. Pertumbuhan impor didorong oleh naiknya impor nonmigas sebesar 22,71 persen, dan melonjaknya impor migas sebesar 79,81 persen (YoY).