EDISI.CO, INTERNASIONAL- Seorang hacker bernama Sam Curry mengaku dirinya telah menerima transferan uang dari Google US$ 250.000 atau setara Rp3,7 miliar. Padahal dirinya tidak merasa mengerjakan proyek atau program apapun untuk raksasa teknologi yang berbasis di Amerika Serikat itu.
Peristiwa tersebut terjadi sejak bulan lalu. Namun Curry tak kunjung menerima kabar lebih lanjut terkait transferan senilai miliaran itu. Ia kemudian mengunggah cuitan di Twitter untuk menjangkau Google.
Baca juga: Tiket Penerbangan Keluar Rusia Ludes Setelah Putin Umumkan Mobilisasi Militer
“Sudah lebih dari 3 minggu sejak Google mengirimi saya uang senilai 249.999 dolar AS secara random dan saya masih belum mendengar apapun soal akomodasi tiket. Apakah ada cara agar kita bisa bertemu @Google,” tulis Curry di twitter dengan nama akun @samwcyo.
Dilansir dari NPR pada Kamis (22/9), juru bicara Google mengakui bahwa peristiwa itu terjadi karena kelalaian manusia (human error).
“Tim kami baru-baru ini melakukan pembayaran ke pihak yang keliru sebagai akibat dari human error. Kami menghargai bahwa (kekeliruan) itu dikomunikasikan dengan cepat kepada kami oleh mitra yang terdampak dan kami sedang memperbaikinya,” ucapnya. Perwakilan Google itu juga menambahkan, akan mengambil kembali uang tersebut.
Diketahui sebelumnya, Sam Curry memang terkadang ikut program bug bounty atau berburu bug keamanan untuk perusahaan-perusahaan termasuk Google. Pekerjaan utamanya adalah insinyur keamanan di Yuga Labs, startup blockchain asal AS.
Biasanya, para pemburu bug menerima hadiah dari perusahaan ketika berhasil menemukan bug atau kerentanan pada sistem maupun produk/layanan yang disediakan perusahaan. Namun saat menerima transferan, Curry merasa uang tersebut bukan ditujukan sebagai hadiah program bug bounty.
Ia akhirnya lebih memilih untuk menjaga uang tersebut sebagai antisipasi jika Google memintanya kembali. Karena Google begitu lama menghubunginya, Curry memindahkan uang itu ke rekening terpisah guna menghindari pajak.
Pada akhirnya Curry menilai bahwa Google salah transfer. Dan ternyata penilaiannya benar adanya, transferan uang itu terjadi karena kesalahan.
Penulis: Ivan