EDISI.CO, INTERNASIONAL- Amerika Serikat (AS) memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk konsekuensi serius jika menggunakan senjata nuklir. Hal itu telah dilakukan selama berbulan-bulan. Namun tidak jelas bentuk dari konsekuensi yang dimaksud.
Dilansir dari Washington Post, Sabtu (24/9), seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonym mengatakan, Pemerintahan Biden umumnya sudah memutuskan untuk tetap memberikan peringatan tentang konsekuensi dari serangan nuklir yang sengaja dibuat tidak jelas, sehingga Kremlin khawatir tentang bagaimana Washington akan merespon.
Baca juga: Tiket Penerbangan Keluar Rusia Ludes Setelah Putin Umumkan Mobilisasi Militer
Diketahui, Departemen Luar Negeri AS telah menjalankan komunikasi pribadi dengan Moskow. Tidak jelas apakah AS telah mengirim pesan pribadi yang baru sejak Putin mengeluarkan ancaman nuklir terselubung terbarunya selama pidato yang mengumumkan mobilisasi parsial Rabu(21/9) lalu. Tetapi seorang pejabat senior AS mengatakan komunikasi telah terjadi secara konsisten selama beberapa bulan terakhir.
Pejabat AS menekankan bahwa ini bukan pertama kalinya Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir sejak dimulainya perang pada 24 Februari lalu. Selain itu, tidak ada indikasi Rusia untuk memindahkan senjata nuklirnya sebagai persiapan guna melakukan serangan.
Sebelumnya, pada sebuah wawancara dengan CBS News, presiden Joe Biden ditanya apa yang akan dia katakan kepada Putin jika pemimpin Rusia itu mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir dalam konflik melawan Ukraina.
“Jangan. Jangan. Jangan,” tegas presiden AS. “Anda akan mengubah wajah perang tidak seperti apa pun sejak Perang Dunia II,” lanjutnya.
Biden menolak merinci bagaimana AS akan merespon, ia hanya mengatakan bahwa reaksi itu akan berkonsekuensi dan akan bergantung pada sejauh mana apa yang Rusia lakukan.