EDISI.CO, NASIONAL- Wilayah Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara diguncang gempa bumi tektonik magnitudo 5,8 SR, pada Sabtu (1/10) pukul 02.28.41 WIB. Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan penyebab gempa adalah patahan geser sesar Sumatra segmen renum.
“Jadi patahan besar Sumatra ini terjadi menjadi beberapa segmen. Dan yang bergerak tadi pagi adalah segmen renun,” ujar Kepala Pusat BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring.
Baca juga: Rencana Penambahan Investasi KEK Galang Batang Senilai Rp30 Triliun
Dilansir dari laman BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip ),” sambung Dwikorita.
Baca juga: Cara Menghapus Data Kendaraan Bermotor
Kepala pusat BMKG mengimbau masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak sebagian, atau miring, untuk tidak tinggal di dalam rumah karena bisa terjadi kerusakan lebih berat saat gempa susulan
“Gempa tidak potensi tsunami. Waspada terhadap kawasan perbukitan atau lereng tebing karena gempa susulan masih mngkn terjadi. Dan dengan kekuatan siginifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu,” tutupnya.