EDISI.CO, INTERNASIONAL– Pemerintah Kuba telah meminta bantuan darurat dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Permohonan bantuan ini dilayangkan setelah Badai Ian mematikan listrik di seluruh pulau berpenduduk 11 juta orang itu, pada Jumat (30/9).
Seperti termuat dalam laman Wall Street Journal, Badai Ian yang melanda negara Kuba pada Selasa (27/9) lalu, menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri, meratakan rumah-rumah dan menghancurkan ladang-ladang pertanian.
Baca juga: Putin Sebut Krisis Pangan Global Akibat dari Kebijakan Predator Barat
Rakyat Kuba telah melayangkan protes terhadap pemerintah atas pemadaman listrik, yang meningkatkan kekhawatiran atas kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan yang sedang berlangsung.
Washington telah menilai bahwa otoritas Kuba akan menempatkan prioritas pada rumah sakit, fasilitas pompa air, sanitasi dan infrastruktur penting lainnya jika pemerintahan Biden memberikan bantuan.
Baca juga: Hindari Mobilisasi Militer, Antrean Eksodus Warga Rusia Capai 16 Km
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden telah berjanji untuk terlibat kembali dengan Kuba setelah bertahun-tahun ketegangan antara Havana dan Washington.
Tetapi, tindakan keras Kuba menyusul protes yang meluas di pulau itu pada Juli lalu malah menyebabkan sanksi terhadap pejabat Kuba.