![](https://i0.wp.com/edisi.co/wp-content/uploads/2022/10/2386952.png?fit=466%2C306&ssl=1)
Ilustrasi serangan jantung. Dok; Ist.
EDISI.CO, KESEHATAN– Seseorang yang gemar bekerja berlebihan berasosiasi dengan masalah mental seperti rentan stres, depresi, dan ansietas yang lebih tinggi. Kondisi tersebut berpengaruh pada kesehatan jantung yang kalau dibiarkan berlarut-larut dapat merusak jantung.
Lalu, apa korelasinya antara bekerja berlebihan dengan sakit jantung?
Baca juga: Ini Catatan Psikolog Agar Tragedi Kanjuruhan Tak Terulang
“Pada individu usia dewasa dengan depresi, stres, dan ansietas, mereka cenderung akhirnya merokok, obesitas, dan minim melakukan aktivitas fisik,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Heartology Cardiovascular Center, dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), saat Webinar Kemenkes dalam rangka Hari Jantung Sedunia 2022, Rabu (28/9) lalu, dilansir dari laman Kemenkes.
Tak hanya itu, menurut dr. Radityo, stres juga dapat memicu peningkatan tekanan darah yang mana kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan/atau stroke.
Artinya, bekerja berlebihan sampai stres, depresi, dan ansietas bukan hanya mengganggu kesehatan mental, tapi berpengaruh juga pada kesehatan fisik, dalam hal ini kesehatan jantung.
Baca juga: Harga Pertamax Resmi Turun, Ini Daftar Harga Terbaru BBM di SPBU Pertamina
Salah satu saran yang dianjurkan Kemenkes untuk mencegah penyakit jantung adalah mengelola stres. Sebab, ketika seseorang sudah stres, akan ada beberapa masalah lanjutan yang dapat muncul jika stresnya tidak dikelola dengan baik.
“Salah satu cara mencegah penyakit jantung adalah mengelola stres. Jika stres dikelola dengan baik, maka dapat meminimalisir masalah kesehatan fisik, termasuk penyakit jantung,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti.
“Selain kelola stres, masyarakat juga diimbau untuk cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, dan istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk menghindari risiko penyakit jantung,” sambungnya.