EDISI.CO, NASIONAL– Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kembali mendapat isu miring, karena dianggap tidak memiliki kualitas RON 90. Nilai oktan Pertalite yang beredar di media sosial hanya 86.
Corporate Secretary PT Pertamina, Irto Ginting langsung mempertanyakan alat pengujian RON Pertalite tersebut. Menurutnya, alat pengukuran harus akurat yang mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON.
Baca juga: Industri Kelapa Sawit di Indonesia, Antara Cuan dan Kerusakan Lingkungan
Menurutnya, seluruh pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.
“Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON,” ujar Irto dilansir dari laman Pertamina, Senin (10/10).
Irto menilai unggah tersebut masih belum memberi kejelasan terkait alat yang digunakan. Menurutnya, apabila alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, maka setidaknya harus tersertifikasi.
“Alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” tuturnya.
Baca juga: Jokowi: Ancaman Kelaparan di Depan Mata
Irto mengatakan, Pertamina melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah melakukan uji 6 sample Pertalite di 6 wilayah SPBU di Jakarta. Adapun hasilnya masih sesuai dengan ketentuan.
“Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486. K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri,” tutupnya.
Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah unggahan yang menerangkan hasil pengujian nilai oktan Pertalite RON 90, tetapi dituliskan RON 86.
Bermula dari unggahan akun @yo2thok yang menunjukkan sebuah foto alat pengujian Research Octane Number dengan pernyataan Pertalite Ron 90 actual hanya Ron 86.
“Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air,” tulis postingan tersebut.