EDISI.CO, TEKNOLOGI- Shell Eco-Marathon secara resmi di gelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tengara Barat. Kegiatan ini merupakan program global yang menantang mahasiswa untuk merancang dan mengembangkan kendaraan ultra-hemat energi.
Kompetisi ini akan dimulai pada 14 sampai 15 Oktober yang turut dihadiri oleh 49 tim dari berbagai negara di Asia seperti India, Kazakhstan, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Dari negara-negara tersebut didominasi oleh Indonesia yakni sebesar 33 tim berasal para mahasiswa.
Baca juga: Pegawai BUMN dan PNS Ramai Jadi Driver Ojol, Berapa Pendapatannya?
VP Asia Pacific Corporate Relations Shell, Sean Winett mengatakan bahwa pihak kembali menyelenggarakan kompetisi ini dan untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia.
“Shell Eco-Marathon akhirnya kembali lagi untuk program on-track setelah lebih dari dua tahun absen karena Pandemi Covid-19. Kami juga bersemangat bahwa Indonesia menjadi tuan rumah dalam kegiatan tahun ini di Sirkuit Internasional Mandalika, dan menjadi yang pertama diselenggarakan di Indonesia,” ujar Sean saat peresmian pembuka acara, dilansir dari laman KemenPUPR, Jumat (14/10).
Baca juga: Penggugat Ijazah Presiden Jadi Tersangka Penistaan Agama
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan pihaknya sangat mengapreasiasi penyelenggaran Shell Eco-marathon yang berperan penting dalam memajukan inovasi dan teknologi. Ditambah kegiatan ini juga menunjukan dalam meningkatkan pendapatan pariwisata di Indonesia.
“Kompetisi ini menantang mahasiswa Indonesia untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rancang bangun teknologi otomotif sehingga mampu bersaing dengan tim terbaik lainnya di kawasan Asia dan menjadi bagian dari perjalanan menuju Indonesia Maju,” tambahnya.
Diketahui, kegiatan ini bertujuan sebagai solusi kebutuhan kendaraan akan hemat energi, wadah konektivitas antara generasi muda. Selain itu juga, untuk mendorong batas-batas teknologi dan memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk mengimplementasikan teori efisiensi energi.
Dalam kompetisi, memiliki dua kategori Prototype dan UrbanConcept. Untuk kategori Prototype berfokus pada desain kendaraan ultra-efisien dan ringan, umumnya dengan tiga roda. Mereka bekerja harus mengikuti aturan yang berlaku dan membuat kendaraan tersebut memungkinkan untuk efisien dan aerodinamis.