
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam menggelar diskusi Rancangan Buku Pedoman Nilai Properti Kota Batam tahun 2023-Edisi/BBI
EDISI.CO, BATAM– Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam menggelar diskusi Rancangan Buku Pedoman Nilai Properti Kota Batam tahun 2023. Diskusi ini harapannya akan memberikan referensi kepada masyarakat atas nilai property yang mereka miliki.
Kepala Bapenda Kota Batam, Raja Azmansyah, mengatakan rencana penerbitan rancangan pedoman nilai property untuk tahun 20223 ini juga rangkaian dari upaya Bapenda Batam mendorong optimalisasi pencapaian target PAD.
“Kami dari Bapenda ingin melakukan pedoman data, menjawab pertanyaan masyarakat. Selama ini kita meraba-raba harga pasar, maka kami tawarkan pedoman nilai property,” kata Azmansyah pada acara yang digelar di Best Western Premier Panbil pada Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Menuju Kota Modern Tanpa Abaikan Nilai Spiritual
Diskusi ini menghadirkan Kepala Bidang Pajak Daerah 1 Bapenda Kota Batam, Harry Dermawan; Kepala Sub Bidang Penilaian, Penetapan, Validasi dan Keberatan Bapenda Kota Batam, R. Ahmadi; Kepala Seksi Bimbingan Pendataan, Penilaian dan Pengenaan DJP Kepri, Isman Hariyanto dan DPD MAPPI Kepri, Indrastuti.
Azmansyah melanjutkan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Kota Batam sepenjang Oktober 2022 tercatat sebesar Rp30 miliar. Bapenda sendiri menargetkan pendapatan dari sector BPHTB sebesar Rp414 miliar.
“sektor properti tahun ini akan melampaui capaian di tahun-tahun sebelumnya. Catatan tertinggi itu pada 2019 sebesar Rp297 miliar sebelum pandemi. Tahun 2021 lalu tercatat sebesar Rp267 miliar. Untuk tahun ini gambarannya ada di kisaran Rp300 miliar,” kata Azmansyah.
Baca juga: Neraca Perdagangan RI Berpotensi Surplus Hingga USD60 Miliar di 2022
Azmansyah melanjutkan, sampai 30 September 2022, tercapai sebesar Rp800 miliar. Dengan sisa tiga bulan lali, Azmansyah meyakini PAD Kota Batam akan menyentuh angka Rp1 triliun.
“Realisasi PAD tahun 2021 sebesar Rp797 miliar. 2022 ini sampai 30 September 2022 pajak kita sudah tercapai Rp800 miliar. insyaallah di tahun ini kita dapat melewati angka Rp1 triliun untuk pajak daerah.
“Mudah-mudahan ekonomi bangkit, walau pelan tapi pasti,” tutur Azmansyah.