EDISI.CO, INTERNASIONAL- Laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyatakan Bumi sedang berada di jalan menuju bencana iklim. Laporan itu juga menjelaskan negara-negara di dunia masih gagal untuk mengurangi polusi yang mengakibatkan pemanasan global.
Laporan yang dikeluarkan kemarin itu menunjukkan aksi negara-negara di dunia untuk menahan kenaikan suhu masih sangat tidak memadai.
Baca juga: Ada 51 Juta Ton Sampah Plastik di AS, Hanya 5 Persen yang Didaur Ulang
Kalau kebijakan iklim sekarang masih dipertahankan, maka suhu Bumi akan naik sekitar 2.8 derajat Celsius. Tetapi kalau negara-negara di dunia bertekad menanggulangi perubahan iklim, maka aksi itu akan menurunkan suhu Bumi sebesar 2.4 – 2.6 derajat Celsius.
Pemerintah-pemerintah dunia pun akan bertemu di Mesir 6 – 18 November nanti dalam KTT COP 27 Climate Talks untuk membahas cara membatasi pemanasan hingga di bawah 2 hingga 1.5 derajat Celsius.
Baca juga: Konflik Memanas, Korsel Korut Saling Lepaskan Tembakan
Sebelumnya berbagai pemerintah di dunia telah bertemu di Glagow, Skotlandia dalam KTT COP 26 untuk membahas isu perubahan iklim.
KTT iklim di Skotlandia menghasilkan komitmen untuk menghilangkan 0.5 gigaton emisi gas rumah kaca setara karbon dioksida (GtCO2e) atau mengurangi 1 persen dari perkiraan emisi gas rumah kaca global pada 2030.
Namun jika negara tetap mengabaikan, maka suhu Bumi diperkirakan akan meningkat 2.8 derajat Celsius. Suhu Bumi pun akan lebih tinggi 0.1 derajat Celsius dibandingkan tahun lalu.
“Kami memiliki kesempatan untuk membuat perubahan bertahap, tetapi waktu telah berakhir. Hanya transformasi akar-dan-cabang ekonomi dan masyarakat kita yang dapat menyelamatkan kita dari percepatan bencana iklim,” jelas direktur eksekutif UNEP, Inger Andersen, dikutip dari Aljazeera, Senin (31/10).