EDISI.CO, NASIONAL- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan bahwa pemerintah tengah menyusun harga acuan masuk akal untuk telur. Langkah ini diambil seiring harga telur kerap mengalami fluktuatif.
“Pemerintah telah membuat acuan harga telur yang masuk akal” ujar Zulkifli saat menghadiri audiensi dengan peternak ayam petelur di Magelang, Jawa Tengah, dikutip dari laman Kemendag, Kamis (3/11).
Baca juga: Perkuat Tata Kelola Pelabuhan, Pelindo Jajaki Kolaborasi dengan TII
Untuk memastikan agar harga telur stabil, sekaligus kesejahteraan peternak ayam telur, pemerintah akan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengendalian bibit induk (Grand Parent Stock, GPS) ayam petelur dan melanjutkan pemberian subsidi pakan ternak, sehingga dapat diakses peternak ayam petelur rakyat.
“Peternak dapat membentuk koperasi dan mengajukan GPS ayam petelur kepada BUMN tersebut. GPS ayam petelur tidak boleh diatur oleh beberapa perusahaan saja,” terangnya.
Baca juga: Menteri Basuki: Kontrak Proyek Pembangunan Istana Presiden di IKN Diteken Pekan Ini
Terkait pakan ternak, pemerintah telah memberikan subsidi pembelian pakan ternak. Peternak ayam petelur dapat membeli jagung sebesar Rp5.000 per kg. Di sisi lain, Pemerintah akan mendorong peningkatkan perusahaan pakan ternak dengan tujuan agar tidak tergantung pada perusahaan tertentu.
Sebelumnya, Kemendag telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program pengadaan dan penyaluran jagung kepada peternak skala mikro dan kecil di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bantuan tersebut dapat meringankan beban produksi peternak ketika harga jagung pakan mengalami kenaikan.
“Pemerintah akan sekuat tenaga memperjuangkan kepentingan peternak ayam petelur agar tidak bangkrut karena menyerap banyak tenaga kerja. Ini merupakan tugas pemerintah,” tegasnya.
Jagung merupakan komponen bahan baku utama pembentuk pakan ayam petelur. Biaya pakan memberikan andil sekitar 75 persen terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas telur ayam ras. Pada Februari 2022, harga pembelian jagung pakan di tingkat pabrik pakan mencapai Rp5.460/kg. Harga ini 21,75 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp4.480/kg.
Mendag Zulkifli Hasan mengajak peternak telur ayam ras bersama-sama dengan Pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan telur di masyarakat.
Selain menjaga harga di tingkat konsumen, Kemendag juga berupaya agar harga di tingkat produsen tidak mengalami penurunan hingga berada di bawah HPP sehingga peternak mendapat keuntungan yang wajar dan tetap semangat dalam melakukan produksi.
“Stabilitas harga telur ayam ras di tingkat produsen akan memberikan kepastian kepada peternak untuk melakukan produksi sehingga pasokan di konsumen tetap terjaga,” tutupnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan peternak, harga telur ayam ras di tingkat produsen untuk Kabupaten Magelang tercatat sebesar Rp22.800/kg.
Harga tersebut diklaim masih berada di kisaran harga acuan pemerintah, yakni Rp22.000-Rp24.000/kg sesuai Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022. Sementara rata-rata harga telur ayam ras secara nasional di tingkat produsen per 31 Oktober 2022 sebesar Rp23.800/kg.