
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam kunjungan kerja ke Batam guna meninjau langsung perkembangan KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park (NDP), Jumat (4/11)-Edisi/ekon.go.id
EDISI.CO, BATAM– Pemerintah terus melakukan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan meningkatkan iklim investasi dan bisnis di Indonesia, termasuk pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dalam kunjungan kerja ke Batam guna meninjau langsung perkembangan KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park (NDP), Jumat (4/11) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama dengan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Nadia Burger dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim, mengatakan kunjungan ini sebagai showcase bahwa Indonesia siap menerima investasi. Utamanya untuk pengembangan industri semikonduktor, digital talent, serta berbagai usulan proyek yang telah dibahas pada kunjungan kerja di Washington DC beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Pemerintah Optimis Inflasi Sepanjang Tahun 2022 di Bawah 6 Persen
“Tadi kita tinjau fasilitas yang ada. Dan ditambahkan bahwa ke depan dibutuhkan kerja sama untuk engine maintenance, saat ini kami sedang bicara dengan General Electric dan kami mengarahkannya ke BAT. Engine maintenance ini sangat diperlukan, apalagi Batam Aero Technic memiliki 600 engine. Jadi itu sudah captive market sendiri,” ungkap Menko Airlangga seperti termuat dalam laman ekon.go.id edisi 4 November 2022.
Berdasarkan PP Nomor 67 Tahun 2021, KEK BAT berfokus pada kegiatan industri berbasis Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) pesawat udara serta logistik. KEK BAT telah terintegrasi dengan Bandara Hang Nadim dan membuat KEK BAT terhubung dengan berbagai fasilitas seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar pesawat, hingga air dan listrik yang mampu melancarkan aktivitas industri MRO yang dilakukan.
Baca juga: Menteri Dalam Negeri Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Halloween Itaewon
Dengan luas lahan KEK BAT sebesar 30 hektare, saat ini sudah digunakan 60% dari total luas lahannya. Dari total komitmen investasi sebesar Rp7,29 triliun s.d. 2023, sampai saat ini telah terealisasi sebesar Rp567 miliar dan telah menyerap 1.404 tenaga kerja dari target 9.976 tenaga kerja di tahun 2030.
Dalam jangka menengah, KEK BAT diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD100 miliar pada tahun 2025. Dengan dibangunnya BAT ini diperkirakan akan menghemat devisa 65% s.d. 70% dari kebutuhan MRO dari maskapai penerbangan nasional atau senilai Rp26 triliun per tahun.
Baca juga: Pastikan Harga Telur Tetap Stabil, Pemerintah Susun Harga Acuan
Sementara itu dalam bidang MRO, terdapat potensi kemitraan strategis dengan beberapa perusahaan dari AS dan Kanada seperti Goodrich, Rockwell Collins, Proponent, Collins Aerospace, Boeing, Teledyne Technologies, Meggitt, Honeywell, dan Hamilton Sundstrand.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Menko Airlangga turut didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Walikota Batam, Kepala Badan Pengusahaan Batam, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional, dan Staf Ahli Kemenko Perekonomian.