EDISI.CO, INTERNASIONAL- Antonov AN-225 adalah pesawat terbesar di dunia. Pesawat yang digunakan untuk mengangkut kargo itu terkenal karena badan dan sayapnya yang sangat besar.
Namun penerbangan AN-225 dihentikan sejak 27 Februari lalu ketika pesawat yang dioperasikan perusahaan Antonov Airlines menjadi target dari serangan Rusia kepada Ukraina.
Baca juga: Di Balik Pembicaraan Rahasia AS dengan Rusia untuk Cegah Perang Nuklir
“Ada kerusakan parah pada sayap dan beberapa mesin. Bagian ujung ekor terhindar dari benturan besar dan memiliki beberapa lubang yang disebabkan oleh pecahan peluru atau peluru,” kata jurnalis CNN, Vasco Cotovio, dilansir dari CNN, Senin (14/11).
Pesawat yang dinamakan ‘Mriya’ atau ‘Mimpi’ pun hancur berkeping-keping pada hanggarnya yang terletak di wilayah Hostomel, dekat Ibu Kota Ukraina, Kiev. Tetapi kehancuran itu tidak mematahkan semangat perusahaan pembuat AN-225.
Baca juga: 9 Tahun Disembunyikan, Makam Pendiri Taliban Akhirnya Diungkap ke Publik
“Mimpi itu tidak akan pernah mati,” tulis perusahaan Antonov di akun Twitternya.
Perusahaan Antonov pun tetap setia kepada pernyataan mereka. Melalui akun Twitter, perusahaan itu mengumumkan rencana pembangunan AN-225 sudah berlangsung.
Proyek pembangunan pesawat kembali dimulai dan pembuatan desain pesawat juga hampir selesai. Perusahaan juga mengungkap mereka sudah memiliki 30 persen bahan yang dibutuhkan untuk membangun kembali pesawat itu.
Perusahaan Antonov memperkirakan perbaikan AN-225 akan mengeluarkan uang sebesar USD 502 juta atau Rp 7.8 triliun.
Pesawat itu akan segera mengudara seketika proses perbaikan dan pembangunan telah rampung yang diperkirakan perusahaan pertahanan Ukraina, Ukroboronprom selesai lima tahun lagi.
Pengumuman pembangunan AN-225 itu bertepatan dengan peluncuran pameran di Bandara Leipzig/Halle Jerman. Bandara itu sendiri adalah rumah bagi lima pesawat Antonov lainnya.
Pameran itu menceritakan kisah pesawat-pesawat Antonov dan foto-foto AN-225 sebelum dan sesudah kehancurannya.
Sebelumnya AN-225 adalah pesawat yang diproduksi pada 1980-an oleh pemerintah Uni Soviet. Kala itu AN-225 dioperasikan untuk mengangkut pesawat luar angkasa Uni Soviet.
Setelah Uni Soviet runtuh, pesawat itu sempat kehilangan tenar. Namun An-225 tetap menjadi pesawat yang ikonik.
Dengan kapasitas kargo dua kali lebih besar dibanding pesawat Boeing 747 dengan sayap sepanjang 84 meter, AN-225 menjadi pesawat kargo terbesar di dunia.