EDISI.CO, INTERNASIONAL- Tahun ini Indonesia menjadi ketua atau presidensi ASEAN. Untuk itu diharapkan Indonesia bisa mencari solusi untuk konflik Myanmar yang berkepanjangan.
Myanmar dilanda kekacauan politik sejak militer melakukan kudeta pada Februari 2021 lalu.
Baca juga: Ledakan di Pusat Kota Istanbul, 6 Orang Tewas dan Puluhan Luka
Harapan ini disampaikan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres saat menggelar konferensi pers di Media Center KTT G20 di Bali pada Senin (14/11) malam, dilansir dari laman Reuters.
“Saya sangat senang Indonesia menjabat presidensi ASEAN tahun depan dan bisa mencari solusi untuk situasi dramatis di Myanmar,” jelas Guterres.
Baca juga: Dikritik Senator AS soal Kebijakan Centang Biru Twitter, Elon Musk Jawab Menohok
Mantan Perdana Menteri Portugal ini juga memuji keberhasilan Indonesia menggelar KTT G20 di tengah kondisi geopolitik dunia yang penuh tantangan. Ia juga memuji Presiden Joko Widodo yang bisa mendorong sejumlah pihak untuk dialog dan pencapaian solusi untuk sejumlah masalah.
Presiden Jokowi, lanjut Guterres, menginisiasi empat presidensi G20 di kawasan Global South yaitu India, Brasil, dan Afrika Selatan.
“Saya yakin ini kesempatan emas untuk mengatasi sistem keuangan ekonomi global yang sangat tidak adil dan mempromosikan kesetaraan ekonomi khususnya dalam hal distribusi sumber daya setelah Covid-19 dan kapasitas dalam menanggapi dampak perubahan iklim secara efektif di negara berkembang,” jelasnya.
Puncak KTT G20 digelar pada 15-16 November. Sebanyak 17 kepala negara hadir dalam agenda tahunan ini. Selain kepala negara, hadir juga sejumlah petinggi organisasi internasional seperti Presiden Komisi Eropa, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dirjen Organisasi Perdagangan Dunia, petinggi Bank Dunia, dan lainnya.