EDISI.CO, NASIONAL- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan produksi minyak dan gas (Migas) dalam negeri merupakan cita-cita bersama yang sudah dibahas bertahun-tahun, yakni dengan target 1 juta barel per hari.
Namun Airlangga mengungkapkan saat ini produksinya terus menurun. Oleh karena itu sangat diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh SKK Migas supaya situasi iklim investasi maupun investasi bisa lebih baik.
Baca juga: DJKN Beri BP Batam Penghargaan
“Di samping itu juga mendorong transisi energi yang mengarah pada energi baru terbarukan (EBT),” ujar Airlangga, dilansir dari laman Kemenko Perekonomian, Sabtu (26/11).
Menurutnya, supaya investasi di hulu migas tetap berjalan kondusif kebutuhan insentif baik fiskal maupun non fiskal perlu dibahas secara dalma antara pemangku kepentingan.
Baca juga: BNPB: Kerusakan Infrastruktur Terdampak Gempa Cianjur akan Diganti Pemerintah
“Kita melihat beberapa project termasuk blok masela ini kelihatan juga mengalami keterlambatan bila dipandang belum cukup mendorong pertumbuhan industri migas tentu dibuka kemungkinan untuk meningkat, apakah regulasi regulasi yang ada cukup efektif dalam mendorong bila belum efektif tentu perlu dilakukan revisi revisi yang arah perbaikan,” terang dia.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, badan usaha baik swasta maupun milik negara serta kontraktor migas diharapkan mampu lebih baik lagi supaya target yang dicanangkan dan target tersebut tentunya sangat berpengaruh pada penerimaan negara di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan juga ekspor Indonesia.
“Sekarang ini ekspor kita positif 5 miliar namun neraca pada migas itu secara bulanan itu negatif bisa mendekati 2 miliar,” tambahnya.