EDISI.CO, INTERNASIONAL- Umumnya setelah salah satu pertandingan Piala Dunia selesai, para suporter masing-masing tim nasional segera pergi meninggalkan stadion dan merayakan kemenangan tim yang mereka dukung.
Namun berbeda dengan suporter tim nasional Jepang yang tidak segera meninggalkan stadion. Mereka ikut membersihkan stadion bersama para petugas kebersihan.
Baca juga: Kim Jong Un: Tujuan Korut adalah Miliki Senjata Nuklir Terkuat di Dunia
Bahkan kemenangan Jepang melawan Jerman beberapa hari lalu tidak membuat suporter Jepang lalai atas kebersihan. Mereka lebih mengutamakan membersihkan Khalifa International Stadium, Qatar dibandingkan merayakan kemenangan.
Para suporter Jepang segera mengeluarkan kantong-kantong sampah. Sampah-sampah yang berserakan di lantai pun segera diambil dan dimasukkan ke dalam kantong sampah.
Baca juga: Militer AS Pakai Akun Bodong di Media Sosial, Ini Alasannya
Suporter lain terkejut karena perilaku para suporter Jepang. Namun bagi para suporter Jepang, perilaku mereka adalah hal wajar.
“Apa yang menurut Anda istimewa sebenarnya bukan hal aneh bagi kami. Saat kami menggunakan toilet, kami membersihkannya sendiri. Ketika kami meninggalkan ruangan, kami memastikannya rapi. Itu kebiasaan. Kami tidak bisa meninggalkan tempat tanpa membersihkannya. Itu adalah bagian dari pendidikan kami, pembelajaran sehari-hari,” jelas Danno, suporter tim nasional Jepang, dikutip dari Aljazeera, Selasa (29/11).
Perilaku tanggung jawab atas kebersihan para suporter Jepang pun mendapat berbagai pujian di media sosial.
Dalam salah satu unggahan video di Twitter, tampak seorang pria terkejut dan kagum karena para suporter Jepang bertanggung jawab atas kebersihan stadion.
Saysuka, seorang suporter Jepang mengungkap aksi bersih-bersih mereka bukan ditunjukkan untuk mencari publisitas, melainkan itu adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat Jepang.
“Kebersihan dan kerapian seperti agama bagi kami di Jepang dan kami menghargainya,” jelas Saysuka.
Sebelumnya, kerapian dan penataan baik memiliki akar pada budaya masyarakat Jepang. Nilai-nilai kerapian, kebersihan, dan penataan baik pun terbawa hingga ke negara lain.
Masyarakat Jepang sendiri diketahui telah belajar kebersihan dan kerapian sejak masa kanak-kanak.
“Kami harus membersihkan kamar kami, kamar mandi kami, ruang kelas kami, dan kemudian saat kami tumbuh dewasa, itu menjadi bagian dari hidup kami,” ujar Takshi, suporter Jepang lainnya.
Suporter Jepang lain pun mengungkap kalau mereka telah diajarkan untuk meninggalkan tempat dengan bersih dan harus selalu mengucapkan terima kasih.
Seorang suporter lain menyatakan kebiasaan bersih-bersih adalah bentuk dari budaya Jepang.
“Jadi ketika tim kami menang, kami bisa mengecat area itu dengan warna biru (warna baju timnas Jepang). Merapikan dan membersihkan saat kami pergi adalah manifestasi dari budaya kami,” jelas suporter lain, dikutip dari Sports Brief, Selasa (29/11).
Bahkan kekalahan juga tidak membuat suporter Jepang lalai atas kebersihan. Sebab pada Piala Dunia 2018 lalu, tim nasional Jepang yang kalah melawan Belgia tetap membersihkan stadion sebelum pergi meninggalkannya.