
Pantai Seminyak, Bali. Dok; Ist.
EDISI.CO, NASIONAL- Kementerian Perhubungan melakukan survei kepada 30.606 orang yang dilakukan dalam dua tahap mengenai libur natal dan tahun baru 2023. Tahap pertama yaitu pada 5-26 September 2022 dan tahap kedua pada 17-30 November 2022.
Dari hasil survei tersebut, sebanyak 38,4 persen responden menyatakan tidak melakukan perjalanan saat libur natal dan tahun baru, karena tidak punya biaya. Sementara, 37,5 persen responden melakukan perjalanan dengan tujuan untuk memanfaatkan waktu libur saat libur Nataru.
Baca juga: Presidensi G20 dan Asian Summit Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2023
Adapun terdapat lima provinsi yang menjadi tujuan tertinggi mudik menjelang libur Nataru 2022/2023, di antaranya Jawa Tengah (19,7 persen : 8,7 juta orang), Jawa Timur (17,5 persen : 7,7 juta orang), Jawa Barat (14,6 persen : 6,5 juta orang), Jabodetabek (10,5 persen: 4,7 juta orang), dan Yogyakarta (8,2 persen: 3,6 juta orang).
“Faktor yang paling berpengaruh untuk melakukan perjalanan adalah faktor ekonomi atau keuangan keluarga mendukung, covid-19 mereda, dan adanya cuti bersama,” ujar Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kementerian Perhubungan I Gede Pasek Suardika, dilansir dari Kemenhub, Jumat (16/12).
Baca juga: Jelang Nataru, Okupansi Hotel di Destinasi Wisata Utama Capai 80 Persen
Berdasarkan survei ini, dia memprediksi arus mudik libur natal dan tahun baru akan mencapai 35,4 juta orang yang akan melakukan perjalanan ke luar kota.
“Arus (mudik) H-7 natal sampai hari H natal sebanyak 19,9 juta orang yang keluar kota. Dimana puncaknya terjadi di 23 Desember 2022 sebanyak 5,2 juta orang dan 24 Desember sebanyak 4,5 juta orang,” kata dia.
Kemudian periode kedua H-6 menjelang tahun baru sampai dengan hari H tahun baru, diprediksi sebanyak 15,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan ke luar kota. Puncaknya terjadi pada 30 Desember 2022 sebanyak 4,2 juta orang, dan 31 Desember 2022 sebanyak 3,6 juta orang.
Selanjutnya, pasca tahun baru 2-7 Januari masih ada potensi 1,5 juta orang melakukan perjalanan ke luar kota, yang perlu diantisipasi. Sedangkan, arus balik diprediksi akan terjadi pada 26 Desember 2022 hingga 7 Januari 2022.
Puncak Arus Balik
Puncak arus balik terjadi pada 1 Januari 2023 sebanyak 8,2 juta orang, dan 2 Januari 6,5 juta orang yang akan kembali dari daerah asal.
Pergerakan pada masa natal dan tahun baru pada H-24 hari diperkirakan akan didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu mobil pribadi sebanyak 28,26 persen, dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen.
Sementara, pengguna angkutan umum seperti kereta api diprediksi hanya mencapai 13,42 persen, bus 11,90 persen, pesawat 11,02 persen, kapal penyeberangan 4,49 persen, dan kapal laut 2,04 persen.
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita semuanya terutama Kementerian Perhubungan dalam mengatur lalu lintas,” pungkasnya.