EDISI.CO, BATAM– Musim Angin Utara mulai berhembus kencang di pesisir Batam sejak beberapa hari belakangan. Kondisi ini langsung memberi pengaruh pada aktivitas nelayan kecil di pulau-pulau kecil di Batam.
Beberapa nelayan mengaku tidak turun melaut karena kondisi laut tidak memungkinkan, walaupun aktivitas mereka tidak jauh ke tengah.
Baca juga: Turnamen di Pesisir untuk Silaturahmi dan Persatuan
Ramli, salah satu nelayan asal Kampung Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam yang ditemui di kampungnya, mengaku sempat turun melaut dan merasakan hantaman gelombang dan angin yang mengocok perutnya. Dengan sampan kecil miliknya, Ramli mengaku akan kembali melaut ketika kondisi angin dan gelombang agak reda.
“Angin Utara sudah mulai turun, tapi baru beberapa hari ini kencang,” kata Ramli.
Baca juga: Sepanjang 2022, 12 Personil Polda Kepri alami PTDH
Egoi, warga Kampung Monggak yang tinggal bersebelahan dengan Ramli juga demikian. Ia mengaku tidak turun melaut karena kondisi gelombang dan angin tidak memungkinkan untuk kegiatannya mencari Rajungan dengan Bubu (Alat Tangkap untuk menangkap Rajungan) miliknya.
Dalam kondisi seperti ini, ia dan nelayan lain biasanya akan turun pada waktu subuh atau pagi-pagi sekali karena hembusan angin dari arah mata angina Utara belum terlalu kencang.