EDISI.CO, NASIONAL- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN sukses meraup dana segar sebesar Rp4,13 triliun dari hasil penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Aksi korporasi ini terbilang sukses, karena pemegang saham publik langsung memesan hingga melampaui target awal atau oversubscribe sebesar 1,6 kali.
Baca juga: Mulai Januari 2023, Perpanjangan SIM Hanya Rp130 Ribu Saja
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan bahwa hasil right issue itu akan memperkuat permodalan BBTN. Dengan penambahan modal tersebut, BBTN dapat melipatgandakan kemampuan pembiayaan perumahan.
“Dengan demikian, BBTN semakin sehat dan semakin memiliki energi untuk terus ekspansi,” tturnya di Sumatera Utara, Jumat (6/1), dilansir dari laman Kementerian BUMN, Senin, 9 Januari 2023.
Baca juga: Ada Aturan Baru, Begini Skema Pemeriksaan Barang dan Dokumen Impor Indonesia
Menurut Erick, oversubscribe right issue BBTN merupakan bukti kepercayaan publik pada masa depan bank yang berpusat di Jalan Harmoni, Jakarta itu. Sumber dana dari Right Issue juga menunjukan kualitas permodalan BBTN menjadi semakin tinggi karena bank ini tidak menggantungkan diri pada utang.
Sebelumnya, dalam 5 tahun terakhir, BBTN mampu menyalurkan kredit perumahan pada 800.000 unit properti. Setelah adanya penambahan modal, BBTN diperkirakan dapat membiayai hingga 1,32 juta unit rumah.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa hasil right issue itu patut disyukuri.
“Kami sangat bersyukur, proses rights issue BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” ujar Haru.
Haru sangat berterima kasih kepada Pemerintah, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses.
Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan. Menurut Haru, BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan.
Salah satu tolok ukur kinerjanya antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.
Untuk mendapatkan tambahan modal itu, BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200, BBTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 4,13 triliun pasca Right Issue ini selesai.