EDISI.CO, NASIONAL- Bank Indonesia (BI) melihat ada kemungkinan titik tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 bisa lebih tinggi.
Dilansir dari laman BI, Jumat (27/1), Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ini dipengaruhi oleh dihapusnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: Siap-Siap, Dana Hasil Ekspor Wajib Disimpan Dalam Negeri Selama 3 Bulan
Dari hitungan Perry, titik tengah pertumbuhan ekonomi 2023 sebelumnya adalah 4,9%secara tahunan atau Year on Year (YoY). Dengan pelonggaran PPKM, maka titik tengah pertumbuhan ekonomi bisa bergeser ke 5% yoy.
“Karena pelonggaran PPKM ini, mobilitas jadi naik dan ini akan mendorong konsumsi rumah tangga,” tutur Perry.
Baca juga: Sri Mulyani Harap Kemenkeu Terus Kembangkan Talent
Perry menjelaskan, konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 akan naik. Karena biasanya, konsumsi rumah tangga ini sejalan dengan mobilitas masyarakat.
Selain karena mobilitas yang baik, pelonggaran PPKM ini juga akan berdampak pada investasi yang moncer.
Plus di sisi eksternal, Perry yakin kinerja ekspor Indonesia tetap akan baik sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Tak berhenti sampai di sini, Perry juga optimistis pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada tahun 2024.
Menurut perhitungannya, titik tengah pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 berada di kisaran 5,1% yoy hingga 5,2% yoy.
“Bila kita terus bisa mendorong konsumsi rumah tangga untuk naik terus, dan kontinyu ekspor sama investasi juga tumbuh, pertumbuhan akan naik,” tandas Perry.