EDISI.CO, BATAM– Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan akan meresmikan secara langsung beroperasinya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bahtera Nusantara 03 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kabar tersebut disampaikan oleh Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi saat meninjau KMP Bahtera Nusantara 03 di Batam pada Sabtu (4/2/2023).
“Seperti tadi disampaikan pak Menhub (Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi) bahwa peresmian nanti akan dilaksanakan langsung oleh Presiden. Rencananya pada bulan Maret mendatang,” kata Ira saat ditemui di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam.
Baca juga: BP Batam Peringatkan Pengembang Perum Palm Spring
Untuk diketahui, KMP Bahtera Nusantara 03 memiliki panjang keseluruhan 71,92 meter, lebar 14 meter, tinggi 4,6 meter. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan dinas 15 knot.
Kapal ini mampu mengangkut penumpang sebanyak 386 orang dan ABK 24 orang, serta kendaraan 14 unit truk besar, 12 unit truk sedang, dan 10 unit kendaraan roda 4.
Kemenhub mengalokasikan anggaran subsidi untuk operasional kapal Bahtera Nusantara 3 pada tahun 2023 sebesar Rp11,57 Miliar sebagai bagian dari program peningkatan konektivitas dalam rangka mewujudkan layanan transportasi yang selamat, aman, dan nyaman di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).
Kepri memiliki total 19 lintas layanan penyeberangan dengan rincian, 11 lintas perintis dan 8 (delapan) lintas komersial. Kehadiran Kapal Bahtera Nusantara 3 menambah layanan kapal perintis di Kepri, dari sebelumnya 3 kapal, kini menjadi 4 kapal.
Keempat kapal yang melayani 11 lintas perintis yaitu: KMP Paray (Dabo-Penarik); KMP Kundur (Tanjung Pinang – Karimun; Dabo – Tanjung Pinang ); KMP Bahtera Nusantara 03 (Tanjung Uban – Tambelan, Tambelan – Sintete); KMP Bahtera Nusantara 01 (Tanjung Uban – Matak, Matak – Midai, Midai – Natuna, Natuna – Subi, Subi – Serasan, Serasan – Sintete) .
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang sudah menghadirkan armada tambahan untu Kepri.
“Mengingat, 96 persen wilayah di Provinsi Kepri ini adalah lautan maka urusan konektifitas adalah sebuah keniscayaan yang perlu didorong dan percepat. Dan kebanggaan kita adalah, Kapal ini diproduksi di Batam,” terangnya.
Baca juga: Tarif Pass Penumpang Internasional di Batam akan Naik
Kapal yang tidak hanya diperuntukkan untuk orang, tetapi juga untuk logistik ini, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menjamin kebutuhan pokok masyarakat di perbatasan sebagai salah satu cara menakan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Dan harapan kita masyarakat di wilayah yang dilalui kapal ini bisa mudah beraktifas dan bisa menjamin ketersediaan logistik,” terangnya