EDISI.CO, INTERNASIONAL– Beberapa mahasiswa Indonesia di Turki menjadi relawan. Mereka menjadi relawan untuk membantu penyiapan makan dan minum bagi personel Emergency Medical Team (EMT) dan Urban Search and Rescue (USAR).
Mereka mengoperasikan dapur umum yang berada di rumah sakit lapangan Indonesia di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki.
Seperti termuat dalam laman infopublik.go.id edisi Senin (20/2/2023) delapan mahasiswa itu menyiapkan menu makan dan minum untuk 200 orang dimulai sejak pukul 04.00 pagi.
Baca juga: Aliansi Sasak Lombok Indonesia Kota Batam Dilantik
Tidak hanya melayani personel EMT yang berada di Kota Hassa, para mahasiswa juga mengirimkan logistik makanan kepada tim USAR yang berada di Hatay Expo, Kota Antakya, sekitar 72 km dari Rumah Sakit Lapangan Indonesia.
Zia Khawari Hudaya, salah satu mahasiswa Indonesia, mengatakan para relawan menyiapkan makan dan minum untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Secara rutin makan pagi disajikan pada pukul 07.00, makan siang 13.00 dan makan malam 19.00 waktu setempat.
“Kami belanja bahan makanan untuk persediaan dapur selama 5 hari,” kata Zia dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Minggu (19/2/2023).
Baca juga: Tiga Pejabat Eselon II Pemko Batam Dirotasi
Menu sajian makan bervariasi setiap harinya. Selain makan, minuman hangat juga disiapkan di dapur umum, seperti kopi, teh, susus dan jus.
Para EMT tampak bersemangat ketika menikmati makanan Indonesia di cuaca dingin. Suhu dingin di wilayah Kota Hassa berkisar 1 hingga 3 derajat pada pagi hari.
“Menunya bermacam-macam. Beda tiap harinya,” tambah pria yang telah menempuh semester delapan di Universitas Erciyes di Kayseri.
Zia menambahkan, tim relawan yang menentukan menu makanan untuk para personel EMT dan USAR.
“Yang menentukan menu dari tim dapur, kemudian diteruskan ke ahli gizi dari EMT,” katanya.
Sejumlah mahasiswa direkrut KBRI sebagai relawan untuk membantu tugas kemanusiaan Indonesia dua wilayah tersebut. Relawan mahasiswa yang bertugas mulai dari penyiapan makanan dan minuman, logistik, transportasi hingga penerjemah.
KBRI juga mengerahkan stafnya untuk membantu Tim Kemanusiaan Indonesia selama di Turki.