EDISI.CO, BATAM– Duta Besar Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste, Ms. Ina Lepel menemui Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, pada Rabu siang (22/2/2023). Pertemuan itu dalam rangka pembahasan ekonomi Batam secara Makro, perkembangan KEK di Batam dan perkembangan perusahaan Jerman di Batam.
“Kami ingin mengetahui bagaimana Batam saat ini,” kata dia.
Ia hadir bersama dengan delegasi Kedutaan yakni Sekretaris Utama Bidang Ekonomi Mr. Maximillian Mauer, Deputy Executive Director German-Indonesia Chamber of Industry and Commerce Mr. Martin Kohoutek, dan Staff Bidang Ekonomi Maharini Ayuanindita.
Pihaknya konsen terhadap pertumbuhan ekonomi Batam pasca situasi Covid-19, potensi dan tantangan pengembangan proyek tenaga panel surya atau penyediaan energi terbarukan, KEK, hingga proyeksi pengembangan Batam ke depan.
Baca juga: Tiga Sikap Kemenkeu atas Penganiayaan Oleh Anak Pegawainya
Untuk diketahui, pada tahun 2022 lalu, realisasi investasi Batam mencapai Rp13,63 Triliun. Didominasi oleh penanaman modal asing sebesar 82% atau setara Rp11,11 Triliun dengan jumlah proyek 1.738. Disisi lain, penanaman modal dalam negeri di Batam mencapai Rp2,52 Triliun dengan total 2.153 proyek.
Investasi asing Batam tidak hanya datang dari negara Asia saja, melainkan juga dari negara-negara Eropa. Jika dikaji lebih lanjut, 64% investasi asing berasal dari negara Singapura. Negara Eropa seperti Perancis dan Jerman menduduki posisi kedua investasi asing Batam terbesar. Adapun yang menduduki posisi lima besar lainnya adalah Taiwan dan Hongkong.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan kondisi ekonomi Batam terkini yang secara positif terus mengalami peningkatan. Hal ini ditengarai oleh kebijakan-kebijakan yang dibangun selama masa pandemi, dan memberikan ruang bagi kegiatan ekonomi hulu dan hilir untuk terus bergerak.
Seperti halnya pembangunan infrastruktur dan kebijakan tidak dilakukannya lockdown hingga kebijakan pendampingan protokol Kesehatan bagi perusahaan di Batam selama masa covid-19 berlangsung.
Ia yang hadir bersama Anggota Bidang Pengusahaan Wan Darussalam dan jajaran, menuturkan bahwa ekonomi Batam secara stabil terus mengalami peningkatan signifikan. Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 4,75% pada 2021, yang terbilang luar biasa meski di tengah pandemi dan melampaui angka pertumbuhan nasional sebesar 3,69%.
Baca juga: “Gold Status” WSO Angels Awards untuk RSBP Batam
Hingga tahun 2022, ekonomi Batam akan terus tumbuh kuat diproyeksikan dengan rata-rata 5,15% – 5,66%, sementara Kepulauan Riau berada pada angka 5,03%, dan nasional 5,31%.
Ia juga melaporkan data LKPM 2022, untuk PMA asal Jerman saat ini terdapat 10 proyek besar baru dengan investasi US$45.367,4 ribu pada kuartal keempat tahun 2022 dengan total penambahan 41 tenaga kerja Indonesia khusus pada periode tahun 2022. Mayoritas berada pada sektor peralatan listrik dan optic.
“ini terus kami dorong dari sisi infrastruktur dan kemudahan perizinan. Dan angka ini kami optimis, akan lebih indah angkanya bila perusahaan Jerman beramai-ramai datang investasi di Batam.” Canda Muhammad Rudi mencairkan suasana.