
EDISI.CO, BATAM– Mahasiswa penerima beasiswa Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Politeknik Negeri Batam (Polibatam) angkatan 2022-2023 dan Akar Bhumi Indonesia menggelar kegiatan bersama pada Sabtu (25/2/2023).
Kegiatan yang berpusat di Shelter Akar Bhumi Indonesia di Pancur Pelabuhan, Kecamatan Sungai Beduk, Batam ini, berisi diskusi terkait lingkungan; praktek pembibitan; penanaman Bibit Mangrove dan bersih-bersih di lingkungan kegiatan.
Sekitar 60 peserta dari GenBI Komisariat Polibatam angkatan 2022-2023, GenBI generasi sebelumnya dan tim dari Akar Bhumi Indonesia berbaur dalam rangkai kegiatan “Kelas Hijau” tersebut.
Baca juga: 15 Guru Asal Malaysia Kunjungi Museum Batam Raja Ali Haji
Pendiri Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan, menuturkan kolaborasi yang terjalin antara GenBI Komisariat Polibatam dan Akar Bhumi Indonesia sudah berjalan dua kali dalam waktu kurang dari setahun.
Kondisi ini, diakui Hendrik sebagai kabar baik dalam upaya bersama membangun kepedulian pada lingkungan.
“Kita butuh generasi muda yang paham kondisi lingkungan. Mau bergerak bersama mengimbangi pengetahuan teoritis mereka sebagai pembelajar,” tutur Hendrik.
Kegiatan yang memadukan hadirnya pengetahuan dari ruang diskusi dan praktik langsung di lapangan, menjadi nilai lebih yang harus bisa terus berlangsung. Hendrik mendorong GenBI Komisariat Polibatam menjadi agen yang dapat merangkul lebih banyak generasi muda untuk peduli dan mau melindungi ekosistem alam, khususnya di Batam.

Hendrik yang menjadi salah satu pemateri dalam kesempatan tersebut, memaparkan kondisi kerusakan lingkungan di Batam. Ia menuturkan Akar Bhumi Indonesia juga sudah membuat kajian dan dipaparkan kepada pemerintah akan kondisi lingkungan Batam yang sudah mengalami krisis.
Gerak masyarakat, khususnya generasi muda, lanjut Hendrik, memegang peranan penting untuk menjaga dan mengurangi kerusakan lingkungan di Batam. Mencegah kerusakan yang lebih luas dan mengupayakan proses rehabilitasi.
Ketua Akar Bhumi Indonesia, Soni Riyanto, menuturkan Akar Bhumi Indonesia membuka lebar ruang untuk generasi muda yang ingin belajar dan bergerak bersama menjaga lingkungan di Batam.
Interaksi yang interaktif dan menyesuaikan dengan gaya anak-anak muda, dipilih Akar Bhumi Indonesia untuk memupuk ketertarikan anak-anak muda.
Baca juga: Workshop Prodi Pendidikan Matematika Unrika Batam sentuh Puluhan dan Guru
Senada dengan Hendrik, Soni menilai anak muda memiliki peran dan ruang yang besar dalam menjaga lingkungan melalui gerakan yang mereka lakukan.
“Kalau anak-anak muda paham, kemudian mau bergerak bersama, itu jadi kabar baik bagi kita,” tutur Soni.
Puluhan peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka aktif dalam diskusi, turun langsung melakukan penanaman dan belajar teknis pembibitan.
Kondisi air yang tengah pasang tinggi tidak menghalangi mereka untuk melakukan penanaman.
Dengan bibit di tangan, mereka mendengar dan ikut arahan tim dari Akar Bhumi Indonesia terkait teknis membuat lubang, menancapkan bibit ke dalam lubang dan mengikat bibit di kayu penahan di lubang yang sebelumnya dibuat.
Mereka berbahagia, rasanya menjadi kata yang sesuai menggambarkan suasana yang mengemuka bersama para pembelajar sepanjang kegiatan ini.