EDISI.CO, BATAM– Hujan dan angin kencang melanda kawasan pesisir Batam di penghujung musim Angin Utara di tahun 2023 ini. Kondisi ini membuat nelayan kecil di pesisir Batam tidak bisa maksimal berkegiatan.
Musim angin Utara adalah keadaan dimana angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di kawasan Kepri. Angin utara berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, antara Bulan Desember sampai Februari setiap tahunnya.
“Angin kencang, saya mau jemput orang untuk nyeberang saja sulit,” kata Busri, warga Kampung Darat Pulau, Pulau Karas, Kecamatan Galang, Batam belum lama ini.
Baca juga: Bonus dan Uang Saku Tak Cair, 700 Atlet Batam Mengadu ke Ombudsman
Warga Kampung Monggak, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Sutra, menuturkan belum bisa mencari mencari udang karena kondisi cuaca yang belum memungkinkan. Angin kencang membuat air di kawasan kampungnya keruh dan sulit untuk mencari udang.
Ketua RT 02 RW 04 Kampung Monggak, Sadam, mengatakan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari seminggu. Aktivitas nelayan di Kampung Monggak hampir tidak ada karena kondisi yang cukup membahayakan. Kalaupun ada nelayan yang turun melaut, durasinya tidak lama seperti kondisi sebelum musim Angin Utara.
“Hari ini tidak bisa turun, angin kencang betul,” kata Sadam