
Edisi/SAR Natuna.
EDISI.CO, KEPRI– Data terbaru yang dikeluarkan oleh tim tanggap darurat Bencana Longsor Serasan, Natuna pada Jumat (10/3/2023) pukul 20.00 WIB, ada 36 korban meninggal yang berhasil dievakuasi dan sudah teridentifikasi. Sementara sebanyak 17 orang masih dinyatakan hilang akibat bencana Longsor yang terjadi pada Senin (6/3/2023) lalu.
Juru Bicara tim Tanggap Darurat Bencana Longsor Serasan, Patil Muhammad, menuturkan sebanyak 5 orang mengalami luka berat dan 1.863 orang mengungsi.
Baca juga: KKP Didik 100 Calon Wirausaha Muda bidang Perikanan di 2023
Data tersebut juga mencantumkan ada 100 unit rumah warga terdampak bencana longsor tersebut; satu unit musola rusak berat; jalan utama sepanjang 1 Kilometer tertimbun dan tiga tiang listrik tumbang.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini; Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) muhadjir effendy dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono mendatangi korban bencana longsor di Pulau Serasan, Natuna pada Jumat (10/3/2023).
Bupati Natuna, Wan Siswandi, menyambut ketiga Menteri tersebut di lokasi bencana di Pulau Serasan. Dalam kesempatan tersebut, hadir juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kepala Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) RI.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, langsung meninjau beberapa titik lokasi pengungsian yang ada di pulau Serasan maupun Serasan Timur. Hal yang menjadi fokus Menteri Risma adalah proses distribusi logistik agar dapat berjalan dengan baik.

“Jadi tinjauan hari ini untuk memastikan bahwa korban yang berada di pengungsian dapat terpenuhi kebutuhannya selama berada di pengungsian. Kami juga memastikan agar pengiriman logistik dapat didistribusikan dengan lancar dan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat,” tutur Risma dalam keterangan yang diterima pada Jumat (10/3/2023) siang.
Menko PMK, Mudhajir Effendy, menyampaikan potensi bencana akan selalu ada. Sehingga ia meminta agar semua pihak selalu waspada dan mendorong antisipasi atas terjadinya bencana.
“Seperti yang disampaikan oleh BMKG, bahwa ada banyak wilayah yang berpotensi terjadinya longsor, sehingga perlu dipastikan seluruh warga yang berada di Serasan berada di tempat yang aman dan jauh dari radius wilayah zona merah yang ditetapkan dan berpotensi terjadinya bencana susulan,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Menteri PUPR, Mochamad Basuki Hadimoeljono, mengatakan lokasi relokasi rumah akan segera dilakukan pemetaan. Agar pemulihan pasca bencana dapat dilakukan segera.
“Relokasi rumah yang diajukan sebanyak 100 rumah. Hal ini dilakukan guna menghindari pembangunan kembali di wilayah wilayah rawan bencana. Sehingga kita berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bersinergi dengan baik dalam membangun rumah yang aman dan nyaman untuk masyarakat,” kata Basuki.