EDISI.CO, NASIONAL– Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1444 H/2023 pada Jumat (21/4/2023) hari ini, lebih cepat satu hari dibanding pemerintah yang memutuskan lebaran pada Sabtu (22/4/2023) besok.
Ada tiga pean Idulfitri yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpnan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, seperti termuat dalam laman muhammadiyah.or.id edisi hari ini. Satu dari tiga pesan tersebut berisi ajakan untuk menghargai perbedaan dengan cara yang penuh kedewasaan.
Baca juga: Hasil Rukyatulhilal Penetapan 1 Syawal 1444 H di Batam
Berikut tiga pesan Idulfitri 1444 H/2023 tersebut:
- Dengan Idulfitri, kita yang telah menjalankan puasa dan ibadah lain selama satu bulan, menjadi insan yang semakin bertaqwa, yakni insan yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-NYA dan membuahkan kesalehan bagi kehidupan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan semesta.
Dengan ketaqwaan, setiap muslim yang berpuasa dan tunai puasanya dengan berbuka di hari 1 syawal 1444 H, maka bagaimana nilai-nilai puasa, tarawih dan seluruh rangkaian ibadah lainnya, diaktualisasi dalam kehidupan.
Insan yang muttaqin, insan yang bertaqwa harus menjadi manusia terbaik dalam jiwa, pikiran dan tindakan. Sebagai insan-insan yang uswah hasanah, menjadi teladan terbaik, sekaligus menjadi insan yang selalu berbuat ihsan kepada sesama dan lingkungan. Dan semua itu adalah manifestasi mendekatkan diri kepada allah, melahirkan jiwa taqwa yang otentik.
Dalam kehidupan kolektif umat Islam, mari jadikan Idulfitri sebagai perekat ukhuah, sebagai perekat umat membawa pada kemajuan hidup berlandaskan agama. Hidup beragama yang melahirkan nilai-nilai ilahi yang luhur sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan kemasyarakatan yang berbuah amal saleh.
Saya yakin, setelah kita berpuasa, dan puncaknya setelah beridulfitri, kita menjadi insan yang secara kolektif, selain berahklak mulia, juga membawa kehidupan yang semakin baik dalam berbagai aspek kehidupan.
Umat islam menjadi baik akidahnya, ibadahnya, akhlaknya serta muamalah duniawiahnya, sehingga kemudian tahap demi tahap, dari tahun ke tahun, menjadi umat terbaik.
Dengan umat terbaik, insyaallah kaum muslimin di manapun berada, termasuk di negeri tercinta ini, akan menjadi penebar rahmat bagi semesta alam sebagaimana misi kehadiran islam.
- Mari kita jadikan momentum bagi kehidupan kebangsaan yang dijiwai oleh nilai-nilai keluhur keadaban yang berbasis pada agama, juga dalam berbangsa merujuk pada Pancasila, serta bermasyarakat dibingkai oleh kehidupan luhur bangsa. Perpaduan agama pancasila dan nilai luhur kebudayaan bangsa akan melahirkan insan-insan Indonesia yang berkeadaban utama.
Lebih-lebih setelah berpuasa bagi kaum muslimin yang mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas, da jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebinekaan. Jika ada perbedaan dalam beridulfitri dan dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat furuiyah dan iktilaf, maka kedepankan saling toleran. Menghargai dengan penuh kedewasaan.
Tidak kalah pentingnya, jadikan ibadah itu sebagai wasilah kita untuk menjadi insan yang soleh secara otentik.
Dengan Idulfitri yang juga sudah menjadi tradisi dalam kehidupan bangsa kita, ada mudik, ada syawalan, ada silaturahmi, maka jadikan idulfitri sebagai kekuatan persatuan bangsa.
Indonesia hari ini dan ke depan, dalam spirit Bhinekatunggalika dan kekuatan luhur agama, harus menjadi bangsa yang bersatu. Yang dengan persatuan kita akan menjadi bangsa yang kuat. Dengan persatuan kita akan menjadi bangsa yang berdaulat. Dan dengan persatuan kita akan menjadi setara dengan bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang unggul.
- Jadikan Idulfitri sebagai kekuatan ruhaniah kolektif kita sebagai kaum muslimin dan warga bangsa, untuk membawa Indonesia menjadi Indonesia berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Kita kaum muslimin, selain ditugaskan tuhan sebagai Abdullah yang menjalankan ibadah dengan jiwa yang tulus, pada saat yang sama kita diberi tugas menjadi khalifah di muka bumi. Untuk memakmurkan bumi, mensejahterakan bumi, dan memajukan kehidupan manusia, bangsa dan seluruh semesta alam yang diciptakan tuhan.
Kita diajari berbuat yang terbaik untuk membangun bangsa dan jangan merusaknya. Kita dituntut untuk menjadi bangsa yang maju di depan, maju di bidang politik, ekonomi, budaya pendidikan, mengelola sumber daya alam, tetapi dengan jiwa kekhalifahan yang penuh pertanggungjawaban.
Tanggungjawabnya bukan hanya pada sesama manusia, tetapi juga tidak kalah pentingnya kepada Allah SWT yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta untuk kita rawat, kita jaga, kita bangun menjadi negeri yang aman dan penuh berkah.
Saya yakin, jika seluruh anak bangsa di seluruh negeri ini beriman dan bertaqwa, ditambah berilmu dan bersatu, kita akan menjadi negeri yang berkah.