EDISI.CO, BATAM- Ketua Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri, Ali Ulai menilai pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh PLN Batam sangat merugikan industri galangan kapal di Batam.
Terlebih pemadaman bergilir yang menyasar sektor industri tersebut dilakukan di jam produktif yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
“Industri galangan tanpa adanya listrik mau bagaimana. Seluruh proses produksi menggunakan kelistrikan,” ujarnya, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Pemko Batam Minta Pengembang Segera Serahkan Pengelolaan PSU
Ia menjelaskan, dalam surat edaran yang diterima pengusaha atau pelaku industri pada Senin (15/5), tertera jadwal lokasi industri yang dijadwalkan untuk pemadaman listrik mulai pukul 09.00 WIB.
Adapun alasan pemadaman karena adanya lonjakan pemakaian listrik yang sangat tinggi karena faktor cuaca yang panas akhir-akhir ini.
Ali mengungkapkan, tidak semua perusahaan galangan memiliki genset yang sesuai dengan kapasitas produksi yang dibutuhkan.
“Adapun genset biasanya digunakan untuk kelistrikan di office. Belum ada genset yang sanggup untuk digunakan dalam proses produksi kapal,” terangnya.
Baca juga: Kota Batam Sisipkan Juara di Semua Cabang di STQH X Kepri
Kebijakan PLN Batam memberlakukan pemadaman bergilir ini juga dinilai akan berpengaruh terhadap sektor ekonomi lain. Pihaknya pun meminta meminta PLN untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.
“Tolong dipertimbangkan lagi, karna pelaku industri tentu akan mengalami kerugian yang sangat besar dan ini bisa berimbas pada perekonomian Batam tentunya,” kata Ali.
Sementara itu, Vice President of Public Relations bright PLN Batam, Bukti Panggabean mengatakan, pemadaman listrik dilakukan karena adanya perawatan gardu induk di pembangkit Tanjung Kasam.
“Saat ini mesis pembangkit listrik kami sudah masuk dalam masa perawatan, yakni yang ada di Tanjung Kasam, Jadi selama masa perawatan. Pemadaman akan dilaksanakan khusus untuk industri,” ucapnya.
Meski demikian, ia menekankan pemadaman listrik dilakukan hanya untuk perusahaan yang memiliki genset. PLN pun berjanji akan memberikan kompensasi kepada perusahaan yang dirugikan.
“Kalau tidak memiliki ganset, kami tetap hidupkan,” ujar Bukti.
Baca juga: SOP Menginap di Rumah Singgah Kepri di Jakarta
Selain itu, satu unit pembangkit PLTU Tanjung Kasam masuk dalam masa pemeliharaan, sehingga akan ada defisit daya. Karena hal tersebut, pemadaman bergilir akan dilakukan untuk pelanggan bisnis dan industri dari 15 Mei 2023 hingga 21 Mei 2023.
“Dengan mempertimbangkan hal diatas, saat ini kondisi dalam masa siaga dari 15 Mei sampai 21 Mei 2023, untuk itu kami imbau kepada pelanggan bisnis dan industri besar agar dapat secara mandiri menggunakan genset selama masa siaga ini,” tulis PLN Batam dalam keterangan resminya, Senin (15/5).