EDISI.CO, BATAM– Daerah yang tidak terjangkau sinyal internet (Blank spot) di Kepulauan Riau (Kepri) tersisa 34 titik saja. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dari tahun 2022 lalu dengan total 114 titik blank spot.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kepri, Hasan, menuturkan jumlah titik blank spot tersebut tersebar pada hampir seluruh wilayah Kepri.
“Sebaran titik blank spot ini paling banyak di Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Lingga. Sedangkan kabupaten/kota lainnya seperti Kabupaten Bintan hanya terdapat beberapa titik saja,” papar Hasan.
Ia mengakui, pihaknya tidak dapat mengambil kebijakan sendiri perihal penambahan daya atau jumlah BTS di Kepri, karena hal tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat.
Ia menyebutkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengajukan penambahan kekuatan BTS yang sudah ada agar menjangkau daerah yang lebih luas.
“Kita juga sedang melakukan komunikasi dengan Kementerian Kominfo, bisa tidak kita pemerintah daerah dengan menggunakan, kita tambah kecepatan jaringan internet ini melalui tower-tower provider yang tersebar di wilayah Kepri,” pungkasnya
Baca juga: Pemprov Kepri Upayakan Peningkatan Kecepatan Jaringan Internet
Lebih jauh, Hasan mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri terus berupaya untuk meningkatkan kekuatan jaringan internet. Hal tersebut guna melanjutkan intruksi Presiden Joko Widodo dalam hal percepatan transformasi digital.
“Kita sedang mengupayakan dengan Kominfo untuk penambahan kekuatan jaringan internetnya, minimal 30 sampai 50 mbps. Saat ini kecepatan BTS masih rendah, hanya 10 mbps,” ujar Hasan di Batam, Jumat (19/5/2023).
Ia menambahkan, saat ini ada 77 pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Kepri yang telah rampung dan sudah bisa digunakan.