EDISI.CO, NASIONAL– Kasus dugaan kebocoran data institusi Polri oleh seorang yang mengaku sebagai Hacker Bjorka telah kembali muncul. Namun, sosok Bjorka membantah klaim tersebut dan mengklaim bahwa ada yang meniru identitasnya.
Menyikapi hal ini, pihak Kepolisian telah menyatakan akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelidiki informasi tersebut.
“Polri, Direktorat Siber masih mendalami kasus tersebut, tentu bekerja sama dengan stakeholder siber lainnya ya, yaitu BAIS, BSSN, BIN dan Kementerian Kominfo,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan dikutip dari PMJ News, Senin (29/5/23) seperti termuat dalam laman tribratanews.polri.go.id.
Namun, pihak kepolisian juga menekankan bahwa mereka tidak ingin terburu-buru dalam menangani kasus ini dan akan melakukan pendalaman untuk memastikan kebenarannya.
“Pendalaman dulu, masih didalami dulu, kita tidak mau cepat-cepat, kita dalami dulu, yang jelas Bareskrim, dalam hal ini Dittipidsiber dan lainnya masih mendalami,” jelasnya.
Informasi tentang kebocoran data tersebut muncul melalui unggahan di akun Twitter dengan nama pengguna @darktracer_int, yang menampilkan informasi tentang kebocoran data di sebuah forum internet.
“Setelah BreachForums ditutup, banyak forum muncul sebagai pengganti. ExposedForums adalah salah satu forum yang paling baru dan menjanjikan. Seorang pengguna dengan ID yang sama dengan peretas Indonesia “Bjorka” bergabung di forum ini dan memposting beberapa pesan yang berkaitan dengan pemerintah Indonesia,” tulis akun darktracrer_int.
Namun, sosok Bjorka membantah klaim tersebut melalui channel Telegram ‘Bjorkanism’ dan menyatakan bahwa bukan dirinya yang mengunggah informasi kebocoran data di forum tersebut.
“Setelah (forum) Breached ditutup, saya tidak punya akun lain di berbagai forum alternatif. Jika kamu menemukan seseorang menggunakan namaku, mereka hanyalah peniru,” klaim Bjorka di Channel Telegram.