
Edisi/ist
EDISI.CO, BATAM– Warga perumahan Central Park Residence, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, memasang papan bunga di depan perumahan mereka.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes lantaran air diperumahan mereka mati total sejak dua bulan lalu.
“Kondisi air mati total, kurang lebih sudah dua bulan ini. Sejak puasa sudah tak mengalir sama sekali,” ujar Adi salah satu warga Perumahan Central Park Residence, Rabu (31/5/2023)
Menurutnya, saat pengelolaran air masih dipegang oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB), air diperumahannya masih mengalir dengan lancar. Namun semenjak pengelolannya dipegang oleh PT Moya, kondisi penyaluran air bersih menjadi semakin parah.
“Kami sudah lapor, bahkan mereka sudah datang kemari orang Moya dan BP Batam, tapi tidak ada juga hasilnya,” sesal Adi.
Baca juga: BPOM Batam Akan Luncurkan Aplikasi Pengawasan Barang Penumpang
Dijelaskannya, para warga sebelumnya sudah melakukan mediasi sebanyak dua kali dengan PT Moya, namun tetap juga tak kunjung membuahkan hasil.
“Anehnya air di perumahan sebelah depan kiri, dan kanan masih mengalir, walaupun tak 24 jam. Tapi air di tempat kami mati total,” paparnya.
Adi mengatakan, meski saat ini PT Moya telah mengirimkan kurang lebih empat sampai enam mobil tangki air setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sekitar 250 kepala keluarga di perumahan itu, namun hal tersebut tetap saja tidak mencukupi kebutuhan para warga
“Tapi juga tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga kami. Apalagi yang punya anak kecil, ibu-ibu mau cuci baju, tak cukup,” ungkapnya.
Ia berharap, masalah ini bisa segera diselesaikan oleh pemerintah, sebab air merupakan kebutuhan mendasar. Adi mengakui, mesti air tak mengalir, mereka tetap membayar air.
“Bulan kemarin saya bayar Rp94.700,” kata dia.