EDISI.CO, OLAHRAGA– Manchester City membuat sejarah. Melengkapi raihan Treble yang luar biasa setelah mengalahkan Inter Milan dalam final Liga Champions pada Minggu (11/6/2023) dini hati tadi.
Sebelumnya, selama 24 tahun, rival sengit mereka, Manchester United, adalah satu-satunya tim yang pernah memenangkan Liga Premier, Piala FA, dan Liga Champions dalam satu musim. Tapi sekarang, hak membual harus dibagi oleh kedua kubu Manchester, baik yang berwarna merah maupun biru.
Tim Pep Guardiola memastikan Treble dengan mengatasi Inter 1-0 dalam pertandingan yang sengit.
Di edisi kali ini, mereka dengan tegas membalas dendam kepada Real Madrid di babak semifinal.
Setelah keluar dramatis di semifinal musim lalu, saat itu Los Blancos mencetak dua gol pada menit terakhir untuk memaksa perpanjangan waktu sebelum lolos secara agregat, City kembali bertemu dengan Carlo Ancelotti di semifinal tahun ini.
Dan setelah bermain imbang 1-1 di Bernabeu, tidak ada kesalahan yang sama kali ini karena City menghancurkan pasukan Spanyol itu dengan skor 4-0 di Etihad.
City memastikan trofi kedua mereka dari Treble pada akhir pekan lalu dengan mengalahkan rival mereka, United, dalam final Piala FA di Wembley.
Baca juga: Pengelolaan Sedimentasi Laut untuk Lindungi Ekosistem dan Pulau-pulau Kecil
Ilkay Gundogan mencetak kedua gol saat Setan Merah berusaha dengan sia-sia mengakhiri harapan mereka untuk meniru pencapaian tim Sir Alex Ferguson pada tahun 1999.
Treble itu terlihat sulit dicapai pada awal tahun ketika tampaknya mereka akan ketinggalan dalam perebutan gelar Liga Premier yang sudah mereka menangkan dalam empat dari lima musim sebelumnya.
Pada suatu waktu, mereka tertinggal delapan poin dari pemimpin klasemen, Arsenal, yang masih memiliki satu pertandingan tersisa.
Dan situasinya terlihat sangat suram ketika mereka tertinggal 2-0 di kandang melawan Tottenham dan mendapat tepuk buih untuk pertama kalinya selama masa kepelatihan Pep Guardiola.
Namun, mereka bangkit dan memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 4-2, dengan pelatih asal Barcelona tersebut memotivasi para pemainnya sambil memberikan kritik keras kepada pemain dan juga para penggemar setelah pertandingan.
City kemudian berhasil menghancurkan Arsenal dengan skor 3-1 di Emirates dan 4-1 di Etihad, sehingga berhasil mengejar defisit dan menjadi juara Liga Premier dengan selisih lima poin.
Musim ini menandai Treble kedua yang diraih oleh Pep Guardiola dalam kariernya.
Treble pertama diraihnya bersama Barcelona pada tahun 2009, di akhir musim pertamanya sebagai seorang manajer.