EDISI.CO, BATAM– Konflik antara taksi konvensional dan taksi online di Bandara Hang Nadim Batam belum menemui titik terang meski sudah beberapa kali dilakukan mediasi antara kedua belah pihak.
Terbaru, pada Minggu (25/6/2023) lalu, supir taksi konvensional dan taksi online kembali bentrok di jalur akses keluar Bandara Hang Nadim Batam. Bahkan bentrokan yang terjadi sejak sore hingga malam hari tersebut mengakibatkan dua unit mobil rusak karena aksi saling lempar batu antar dua kelompok ini.
Menanggapi hal itu, PT Bandara Internasional Batam (BIB) selaku pengelola bandara menyerahkan konflik tersebut kepada pihak berwajib untuk melakukan upaya penyelesaian.
“Untuk itu Manajemen PT BIB menyerahkan kepada aparat hukum untuk melakukan upaya penyelesaian yang sesuai dengan kearifan lokal bersama seluruh stakeholder sehingga dapat dipahami bersama bahwa Bandara Hang Nadim merupakan objek vital nasional yang harus dijaga,” ujar Direktur PT BIB Pikri Ilham Kurniansyah, Selasa (27/06)/2023).
Ia menyebutkan, PT BIB sudah melakukan upaya dan solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun solusi jangka pendek diantaranya yakni manajemen PT BIB telah melakukan penataan layanan transportasi darat dengan skenario khusus, memfasilitasi pertemuan antara sopir taksi konvensional dengan supir taksi online dan berkoordinasi dengan lembaga atau dinas terkait.
Baca juga: Polisi Tangkap 19 Pelaku TPPO di Batam dalam 14 Hari
Kemudian untuk solusi jangka panjang, manajemen PT BIB telah mengikuti seluruh prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.
Pikri menambahkan, manajemen PT BIB juga menyambut positif mediasi yang dilakukan oleh seluruh pihak terkait. Dirinya berharap melalui mediaasi tersebut terdapat jalan tengah yang arif dan bijaksana.
“Pada sisi lain, kami juga terus berkolaborasi dengan penyelenggara Logistic Aero City untuk melakukan patroli bersama pada jalan akses bandara sesuai dengan kewenangan di kawasan pengelolaan masing-masing, serta berkolaborasi dengan pihak kepolisian, TNI, dan juga Dishub untuk membentuk skenario solusi yang diperlukan,” jelas Pikri.
Penulis: Irvan F