EDISI.CO,BATAM– Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam tidak memiliki anggran untuk pengadaan alat pemadaman kebakaran berupa pompa air asin di Pulau Buluh maupun pulau-pulau pesisir lainnya di Kota Batam.
“Mereka minta pompa air asin, ini perawatannya mahal, kalau tidak terawat dengan baik dia bisa berkarat. Tentu kita dokaan agar tidak ada musibah kebakaran,” ujar Rudi saat ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Batam, Kamis (20/7/2023).
Ia menyebutkan, pihaknya saat ini hanya bisa memberikan pembekalan melalui Dinas Damkar Kota Batam dan aparatur pemerintahan seperti Camat dan Lurah terkait upya pencegahan kebakaran kepada warga yang tinggal di pulau-pulau tersebut.
“Kita akan menggalakan kepada Camat dan Lurah upaya preventif agar tidak terjadi kebakaran. Saya kira item-itemnya mereka sudah tahu, ajak duduk bersama RT/RW itu diselesaikan dulu,” paparnya.
Baca juga: 33 Warga Terdampak Kebakaran di Pulau Buluh
Menurutnya, pengadaan alat pemadam kebakaran seperti pompa air asin dan lainnya untuk pulau-pulau di pesisir tersebut dapat dilakukan melalui CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Batam.
“Itu nanti Dinas Damkar yang harus lebih aktif melobi kepada perusahaan-perusahaan. Kasih tau saya biar saya telepon agar CSR diarahkan ke sana. Jadi Pak Azman harus aktif mencari itu, jangan pasif,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Batam Nuryanto mengatakan, Pemkot Batam seharusnya menjadikan insiden kebakaran di Pulau Buluh tersebut sebagai pelajaran, sehingga apabila terjadi, kejadian serupa dapat dihindari.
“Harusnya pemerintah mengambil kebijakan mempersiapkan sarana dan prasarana di setiap pemukiman, termasuk alat-alat pemadam kebakaran,” kata Cak Nur sapaan akrabnya saat ditemui di ruang kerjanya.
“Kalau bicara tentang anggaran, itu bisa didiskusikan. Kalau untuk kebutuhan dan keselamatan jiwa masyarakat ya tidak ada yang mahal,” tegasnya.
Cak Nur juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban kebakaran di Pulau Buluh yang terjadi pada Rabu (19/7/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.
“Saya turut berduka cita atas insiden kebakaran yang terjadi di Pulau Buluh. Mudah-mudahan pihak keluarga korban diberikan kekuatan, ketabahan dan untuk korban yang meninggal semoga diterima di sisi Tuhan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sembilan rumah warga di RT 06 RW 02 di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam hangus dilahap si jago merah, Rabu (19/7/2023).
Akibat insiden tersebut, satu orang warga meninggal dunia dan 33 warga dari 13 keluarga harus menungsi ke rumah keluarga masing-masing.
Para warga juga mengeluhkan tidak adanya pompa air di wilayah mereka. Padahal setiap tahunnya warga meminta pemerintah daerah untuk menyediakan pompa air tersebut.
“Ini sudah kali kedua terjadi kebakaran, ini yang terparah,” ujar Raja Ramli Fahmi, warga Pulau Buluh saat ditemui di lokasi.
Ia menyebutkan, jika pulau buluh mempunyai pompa air sendiri maka penangagan terhadap kebakaran akan lebih cepat.
“Ketika ada kebakaran seperti sekarang ini, kami lambat mendapat pertolongan. Jadi mohon sangat kepada pemerintah, terutama pak Rudi untuk membantu menyediakan alat pompa air untuk pemadam kebakaran di pulau ini,” ungkapnya.
Penulis: Irvan F