EDISI.CO, BATAM– Ratusan warga Perumahan Bukit Raya, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Batam bersiap menggelar aksi demo di depan kantor PT Air Batam Hilir (ABH), Batam Centre pada Rabu (2/8/2023) pagi ini.
Para warga bersama perangkag RT RW menunggu kedatangan watertangki kecewa karena diberi janji palsu, mereka menunggu bantuan tangki air hingga tengah malam pada Selasa (1/8/2023),
“Ada satu mobil water tangki yang datang jam 1 malam. Tapi karena tak sesuai janji, kami suruh mereka pulang,” ujar Ketua RT 002 RW 038 Perumahan Bukit Raya Batam Center, Kota Batam Kepulauan Riau, Zuldhi.
Kekesalan warga Perumahan Bukit Raya memuncak mengingat selama 7 hari, suplai air mati total di Perumahan Bukit Raya Batam Center. Bahkan air sumur bor di Masjid Al-Hikmah Bukit Raya sengaja dimatikan. Agar para warga ikut melakukan aksi unjuk rasa.
Aksi demo ini akan diikuti oleh kalangan emak-emak dan bapak-bapak. Ada juga para warga yang membawa anaknya.
Mereka tampak menggunakan beberapa mobil pick-up terbuka, mobil dan motor. Aksi ini diikuti beberapa perwakilan warga Blok C, D dan E. Di dalam komplek, mereka juga mengajak warga yang berada di rumah dan tidak memiliki aktivitas untuk turut ikut unjuk rasa.
Sebelumnya warga melakukan audiensi tertutup Warga Perumahan Bukit Raya, Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) bersama Perwakilan PT Air Batam Hilir (ABH) berlangsung kurang lebih selama dua jam pada Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Bahas Persoalan Pulau Rempang, Wali Kota Batam Persilakan Warga Datang
Satu persatu perangkat RT dan RW turun dari lantai 2 dan menggelar diskusi internal di Ruko yang berada sederetan PT ABH.
Zuldhi mengatakan, ada beberapa solusi yang diberikan kepada warga. Ada solusi jangka pendek dan jangka panjang.
Hal ini mengingat distribusi air sudah mati selama 6 hari. Tepatnya mulai dari Kamis (27/7/2023) hingga Selasa (1/8/2023).
Adapun solusi jangka pendek yaitu, PT ABH mengirimkan 8 mobil water tangki pada Selasa (1/8/2023). Dan hari berikutnya 5 water tangki per hari sampai pengerjaan distribusi air selesai.
Padahal warga Bukit Raya meminta 12 water tangki perharinya. Namun PT ABH hanya menyanggupi 5 water tangki saja. Padahal 5 tangki ini tidak mencukupi memenuhi kebutuhan warga sebanyak 550 Kepala Keluarga di Bukit Raya.
“Saya bilang ke Ginda makasih ya cuma berikan 5 perharinya. Ini bukan solusi sebenarnya tapi mau gimana lagi,” katanya.
Untuk solusi jangka panjang, Perangkat RT RW meminta penambahan instalasi pipa air dan pembuatan pompa atau booster ke Perumahan Bukit Raya mengingat banyaknya pembangunan dilokasi ini.
“Itulah yang kami minta tadi,” tuturnya.
Sementara itu, corporate Communication SPAM Batam, Ginda Alamsyah mengaku PT ABH hanya mampu mencukupi 8 untuk hari ini dan 5 untuk seterusnya setiap hari didistribusikan ke Perumahan Bukit Raya Batam Center. Ia juga menyadari bantuan air ini hanya sesuai dengan kebutuhan, tidak bisa untuk mencukupi keseluruhan.
“Hanya untuk kubutuhan bukan untuk mencukupi,” ucap Ginda.
Ia melanjutkan, pihaknya juga tidak bisa memastikan kapan pengerjaan kerusakan pipa intake ini selesai. Lantaran pihaknya harus mendatangkan alat dari luar negeri, memerlukan waktu pemasangan alat dan normalisasi airnya.
Sementara untuk penambahan pipa instalasi air dan pompa atau booseter, BP Batam sedang mempertimbangkan mengadakan peralatan tersebut. Selain itu, BP Batam juga sedang menyelesaikan DAM Muka Kuning 2.
Hal ini diharapkan bisa menghasilkan kekuatan dan volume air 350 Konversi Liter Per Detik (LPS). Sehingga bisa menghandle kebutuhan air seluruh masyarakat Kota Batam.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” jelas Ginda.
Penulis: Irvan F