EDISI.CO, KEPRI– Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Y.M Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, berkunjung ke Pulau Penyengat, Rabu (2/8/2023). Kunjungan tersebut didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad.
Setibanya di kompleks Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Abdulla Salem langsung menuju Rumah Sotoh untuk melihat kitab dan manuskrip kuno koleksi Khutubkhanah (perpustakaan) Marhum Ahmadi. Ia melihat koleksi Khutubkhanah Marhum Ahmadi yang dididirikan Yang Dipertuan Muda Riau ke-X Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi.
Abdulla Salem yang baru pertama kali mengunjungi Pulau Penyengat mengaku pemerintahnya dengan senang hati siap mendukung upaya pelestarian kitab dan manuskrip kuno di Pulau Penyengat. Ia secara khusus meminta daftar hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas kitab-kitab koleksi Khutubkhanah Marhum Ahmadi.
Dari Rumah Sotoh, Abdulla Salem dan Gubernur Ansar langsung masuk ke dalam Masjid Raya Sultan Riau untuk menunaikan ibadah sholat dan dilanjutkan membaca doa bersama yang dipimpin Dato’ Raja Alhafiz.
“Ini kunjungan saya yang pertama kesini, dari awal datang sampai sekarang ada banyak keindahan dan hal-hal luar biasa yang saya temui, saya berjanji ini bukan kunjungan terakhir saya dan akan berkunjung lagi dan lagi,” kata Abdulla Salem.
Baca juga: Inflasi Kepri Juli 2023, Inflasi Tahun Kalender Terendah se-Indonesia
Gubernur Ansar mengungkapkan kunjungan Dubes UEA ke Tanjungpinang dapat terjadi berkat inisiasi dari Laksamana TNI (purn) Marsetio yang berteman baik dengan Dubes UEA Abdulla Salem.
Adapun alasannya membawa Abdulla Salem ke Penyengat adalah untuk melihat pulau yang sarat akan wisata religi Islam dan budaya Melayu.
“Tadi sebelum ke sini kita juga ajak beliau mengitari Pulau Sore, lalu kita ingin memperlihatkan langsung kekayaan pariwisata dengan balutan religi dan budaya di Pulau Penyengat,” katanya.
Dari Penyengat, Abdulla Salem langsung menuju Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) untuk memberikan kuliah umum tentang pengembangan sumber daya manusia dan kesehatan publik dalam lingkup kerja sama internasional.