EDISI.CO, BATAM– Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) akan menggelar aksi di Provinsi Riau. Aksi damai yang rencananya akan digelar pada Rabu (6/9/2023) ini sebagai bentuk dukungan pada Masyarakat Melayu di 16 kampung di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang terancam penggusuran.
Untuk diketahui, sekitar 7.500 warga Melayu di Pulau Rempang terancam penggusuran setelah pemerintah menetapkan rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru di Indonesia. Pada prosesnya warga tidak menolak hadirnya investasi, namun Masyarakat Melayu Rempang ingin negara menjaga peradaban masyarakat Melayu yang telah turun temurun menjalani kehidupan di sana sejak ratusan tahun lalu.
Timbalan Panglima Tengah DPD LLMB Kepri, Herry Don, mengatakan pihaknya juga sudah datang langsung menemui perwakilan Masyarakat Melayu Pulau Rempang, memberikan dukungan moril. Dalam pertemuan itu juga disampaikan rencana aksi yang akan dilaksanakan LLMB di Provinsi Riau.
Baca juga: Masyarakat Melayu Rempang Ajak Pemerintah Jaga Marwah Melayu dan Negara
“Jumat (Jumat, 1 September 2023) kami datang ke Rempang. Ini adalah bentuk solidaritas kita sebagai Bangsa Melayu,” kata Herry saat dihubungi pada Minggu (3/9/2023).
Personil LLMB sendiri sejatinya sudah terlibat dalam perjuangan masyarakat Rempang mempertahanan kampung, tanah dan peradaban mereka. Termasuk dalam aksi yang terlaksana di depan Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam pada Rabu (23/8/2023) lalu.
“Kami hadir, tapi dalam satu komando dengan Aliansi Pemuda Melayu sebagai koordinator aksi,” kata Herry lagi.
Sebelumnya, Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga juga menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kepri pada Kamis (31/8/2023) lalu. Aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas untuk masyarakat Melayu di Pulau Rempang.
Saat itu massa aksi meminta Gubernur Kepri menyurati BP Batam untuk menunda rencana penggusuran warga di 16 titik kampung di Pulau Rempang.
Baca juga: Masyarakat Melayu Rempang, HKTI dan Peternak Nyatakan Tidak Serahkan Lahan ke BP Batam
Juru Bicara Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) yang menaungi Masyarakat Melayu di Rempang dan Galang, Suardi, mengatakan pihaknya bersyukur dukungan terus mengalir bersama ikhtiar masyarakat Melayu Rempang menjaga peradaban dan sejarah mereka.
Ramainya simpati ini, menjadi suntikan semangat bagi masyarakat Melayu di Pulau Rempang yang tengah berjuang. Perjuangan mempertahankan kampung yang telah dihuni sejak ratusan tahun lalu secara turun temurun.
Masyarakat Melayu Rempang, lanjut Suardi, mengatakan mereka memahami tujuan negara ingin membangun investasi, sehingga mereka tidak menolak pembangunan yang direncanakan di Pulau Rempang. Sebaliknya, warga juga meminta negara mengerti betapa penting dan berartinya kampung dan peradaban Masyarakat Melayu. Sehingga warga sampai saat ini bertahan menolak penggusuran.