EDISI.CO, BATAM– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan juga Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk memperhatikan fasilitas sarana prasarana masyarakat di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, yang terdampak relokasi.
“Kami DPRD Kota Batam merekomendasikan kepada pemerintah, apapun bentuknya aset-aset pemerintah untuk masyarakat yang sudah ada saat ini harus diganti dengan yang lebih bagus terutama terkait sarana dan prasarana pendidikan,” ujar Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/9/2023) pagi.
Cak Nur sapaan akrabnya melanjutkan, tidak hanya peningkatan sarana dan prasana pendidikan saja, DPRD juga meminta pemerintah Kota Batam untuk melakukan peningkatan pada aspek lainnya, seperti aspek kesehatan.
“Seluruh bentuk sarana prasarana masyarakat harus jauh lebih baik dan tidak boleh ada aset yang dihilangkan. Sehingga, ke depan namanya pembangunan harus lebih bagus dan lebih baik dari sebelumnya,” jelas Cak Nur.
Baca juga: Bapenda Batam Buka Layanan Pendaftaran Bangunan di Kampung Tua
Sementara itu, terkait pemenuhan kebutunah tenaga pengajar di Rempang, Cak Nur menyebutkan hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah yang dalam pelaksanaannya melalui tahapan pengkajian.
“Itu hal teknis. Intinya, apapun kebijakan pemerintah jangan sampai merugikan masyarakat kita,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat untuk membahas relokasi sekolah dan ribuan siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di kelurahan Rempang Cate dan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam.
Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto mengungkapkan, relokasi tersebut bertujuan merupakan tindak lanjut dari dampak pembangunan Rempang Eco-City yang dijadwalkan akan dimulai akhir bulan Agustus ini.
“Total di Galang itu ada 24 SD. Untuk yang di Rempang kita petakan lagi. Karena di sana (Rempang) tidak hanya ada sekolah negeri saja, tapi juga ada sekolah swasta,” ujar Wahyu, Jumat (18/8/2023).
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik), terdapat delapan Sekolah Dasar (SD) yang terdiri dari tujuh negeri dan satu swasta. Serta dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni SMP Negeri 18 dan 22 di kawasan tersebut.
Wahyu melanjutkan, Disdik Batam memastikan siswa sekolah yang berada di kawasan tersebut dapat mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan yang layak serta tidak terganggu oleh aktivitas relokasi.
“Informasi yang saya dapatkan, semuanya akan dipindahkan ke Galang. Kami pastikan sarana pembelajaran bisa dipindahkan dan layak untuk para peserta didik,” terangnya.
Penulis: Irvan F