EDISI.CO, BATAM– Badan Pengusahaan (BP) Batam menyiapkan uang sewa rumah dan uang makan dengan nilai masing-masing sebesar Rp1,2 juta per bulan kepada warga di Pulau Rempang yang direlokasi akibat pengembangan kawasan Rempang Eco City.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyebutkan, bahwa dana tersebut akan disediakan bagi warga Rempang yang memilih untuk mencari tempat tinggal sementara di luar lokasi yang telah ditetapkan oleh BP Batam.
“Dalam situasi saat ini, kami menyediakan tempat sementara untuk relokasi warga karena tempat relokasi permanen tidak bisa selesai dalam waktu dekat. Kami memberikan kebebasan kepada mereka dan BP Batam akan memberikan uang sewa rumah sebesar Rp1,2 juta per rumah setiap bulannya,” kata Rudi saat konferensi pers bersama Forkopimda Provinsi Kepri dan Kota Batam di Gedung Graha Kepri, Batam Centre, Selasa (12/9/2023) sore.
Baca juga: Gubernur Ansar Imbau Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi
Selain uang sewa rumah, lanjut Rudi, kami juga akan memberikan uang makan bulanan dengan jumlah yang sama kepada setiap warga Rempang.
“Sebagai contoh, jika ada seorang ayah, ibu, dan dua anak, maka ada empat anggota keluarga. Dengan jumlah Rp1,2 juta per bulan per orang, ini menjadi Rp4,8 juta. Lalu ditambah lagi dengan uang sewa rumah Rp1,2 juta maka totalnya menjadi Rp6 juta,” paparnya.
“Jika mereka tidak mengambil rumah yang sudah disediakan oleh BP Batam karena BP Batam mencari rumah di Batam saat ini cukup sulit, maka kami akan menawarkan rumah susun (rusun),” tambah Rudi.
Lebih lanjut, Rudi mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan sejumlah rusun milik BP Batam, Pemko Batam, Jamsostek serta ruko dan perumahan yang berada di tiga lokasi yang akan menjadi tempat relokasi sementara bagi warga.
“Tapi ada protes dari sebagian warga, terutama mereka para lansia yang menghadapi kesulitan dengan fasilitas rusun yang tidak memiliki lift. Oleh karena itu, BP Batam juga telah menyediakan rumah tapak sebagai alternatif,” ucapnya.
Baca juga: Tembakan Gas Air Mata ke Gedung LAM: LAM Batam Desak Polisi Minta Maaf
Ia merincikan, hunian baru yang disiapkan memiliki tipe 45 dengan nilai sekitar Rp120 juta dan luas tanah maksimal 500 m². Hunian dengan konsep nuansa melayu tersebut terletak di Dapur 3 Si Jantung, Kecamatan Galang, yang sangat strategis bagi para nelayan.
BP Batam saat ini fokus pada tahap awal persiapan lahan hunian baru seluas 2.000 hektare untuk sekitar 700 KK yang terdampak relokasi pengembangan kawasan Rempang Eco City.
“Akan ada tiga kampung dan satu kampung tambahan yang akan dibangun pada lahan seluas 2.000 hektare ini. Kami akan menyelesaikan relokasi bagi sekitar 700 KK terlebih dahulu,” tutup Rudi.
Penulis: Irvan F