
Yayasan Amal Kembara Indonesia (YAKIN) saat menyalurkan bantuan Mukena ke warga Kampung Tembuan-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM- Sebanyak 100 jiwa yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Batam dinyatakan telah mampu dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan sosial ekonomi (graduasi).
“Dari toral 21 ribu penerima PKH, itu ada ratusan jiwa yang graduasi, sekitar 100 lebih. Faktornya itu mereka sudah punya usaha,” ujar Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Batam, Leo Putra, Senin,25/9/2023).
Ia menyebutkan, dari jumlah tersebut, sebagian besar dari mereka telah membuka usaha sendiri.
“Graduasi ini menandakan seseorang telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menerima bantuan PKH. Namun, dengan adanya perbaikan dalam kondisi ekonomi mereka, mereka pun layak untuk graduasi,” ungkapnya.
Baca juga: Kapal Feri Rute Batam-Tanjungpinang Mati Mesin di Tengah Laut
Tentu saja, pencapaian ini tidak terjadi begitu saja. Kota Batam memiliki 100 petugas pendamping PKH yang telah memberikan bimbingan intensif kepada penerima bantuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Leo menekankan pentingnya sistem kerja yang digunakan oleh para pendamping PKH. Mereka dapat mengakses DTKS untuk menilai siapa yang layak menerima bantuan PKH dan siapa yang seharusnya graduasi.
“Hasil penilaian ini juga menjadi acuan dari Kemensos untuk menentukan apakah sebuah kota memiliki angka graduasi yang baik atau tidak,” jelasnya.
Penulis: Irvan F.