EDISI.CO, BATAM– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan keterangan usai memimpin pertemuan tingkat menteri dalam Forum Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Tahun 2023 di Marriot Hotel Harbour Bay, Kota Batam pada hari Jumat (29/8/2023).
Pada kesempatan tersebut, Airlangga menekankan dua fokus utama pada forum kali ini yaitu meningkatkan kawasan terintegrasi serta pembangunan berkelanjutan.
Airlangga juga mengingatkan kembali pentingnya kerja sama yang telah berlangsung selama 30 tahun antara Indonesia, Malaysia dan Thailand melalui IMT-GT.
Forum ini terkenal dengan fokusnya pada pembangunan dan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut, melibatkan seluruh pemimpin dari tingkat provinsi dan negara-negara yang terlibat.
“Visi IMT-GT adalah menjadikan kawasan ini terintegrasi, inovatif, inklusif, hijau, dan berkelanjutan pada tahun 2036. Pertumbuhan ekonomi di kawasan IMT-GT diyakini dapat memperkuat peran kawasan ini di Selat Malaka, khususnya dalam sektor pariwisata yang menjadi salah satu unggulan IMT-GT,” ujar Airlangga.
Baca juga: Menko Perekonomian Datang ke Rempang, Tinjau Tanjung Banun
Ia menjelaskan, selama 30 tahun kerja sama ini berlangsung, terjadi sejumlah kemajuan signifikan. Diantaranya yakni PDB yang pada tahun 1993 sebesar Rp20 miliar, kini telah mencapai Rp406 miliar. Investasi dan perdagangan pada tahun 2021 juga meningkat sekitar Rp20 miliar, dan sektor pariwisata berhasil pulih setelah melalui beberapa tantangan global.
Airlangga Hartarto menekankan beberapa hal penting untuk masa depan, termasuk perluasan ekonomi berbasis hijau dan biru, serta peran hilirisasi dalam sektor karet dan kelapa sawit yang krusial. Tiga negara di ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand, memiliki potensi besar dalam sektor ini dan dapat menguasai pasar global.
“Selain itu, pengembangan industri berbasis digital, industri kreatif, dan industri berbasis halal juga menjadi fokus penting. Sinergi antar kawasan juga dianggap kunci keberhasilan kerja sama ini,” ungkapnya.
“Dalam pertemuan kali ini, dilaporkan bahwa ada 36 proyek konektivitas yang direncanakan untuk tahun 2023 dengan nilai mencapai Rp57 miliar. Selain itu, terdapat 152 lokasi kawasan ekonomi khusus dengan total investasi mencapai 434 miliar dolar dan kerjasama hilirisasi antar tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Thailand),” jelasnya.
IMT-GT juga terus mendorong kerangka pembangunan pemerintahan yang berkelanjutan.
“Sebanyak 42 kota telah masuk dalam kategori kota hijau dan beberapa kesepakatan, termasuk MoU dan komitmen dari para pengusaha telah dilakukan untuk mendukung IMT-GT. Kerja sama lintas batas dan keterlibatan UNINET juga menjadi bagian penting dari agenda IMT-GT yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis: Irvan F