EDISI.CO, KEPRI– Ribuan masyarakat Tanjungpinang menghadiri doa dan sholawat bersama dalam rangka solidaritas rakyat Indonesia kepada Bangsa Palestina dalam aksi damai di Pelataran Tugu Sirih, Tanjungpinang, Minggu (19/11) pagi. Acara yang digagas oleh Forum Kemanusiaan Palestina Kepri ini bertajuk “Doa dan Sholawat Membasuh Luka Palestina”.
Dalam aksi ini juga ditargetkan terkumpul donasi sebesar Rp1 miliar untuk kemanusiaan di Palestina. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, bersama beberapa kepala daerah di Kepri seperti Bupati Karimun, Aunur Rafiq; Bupati Bintan, Roby Kurniawan; dan Pj. Walikota Tanjungpinang, Hasan memberikan donasi terbaiknya. Tak ketinggalan Ketua TP-PKK Kepri, Dewi Kumalasari serta batik kebanggaan Kepri “Kumalayoe” yang juga memberikan bantuan.
Turut mengisi aksi damai ini, Syekh Taufiq Qosim Al ‘Iwadhy. Juga turut hadir Ketua Panitia, Ustadz Dedy Sanjaya, Tim Percepatan Pembangunan dan Para Kepala OPD Pemprov Kepri, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, para pimpinan lembaga kemasyarakatan, organisasi Islam dan Anggota BKMT se-Kepri.
Baca juga: Siapa Orang Pertama yang Berbicara Bahasa Inggris?
Ansar yang berkesempatan jadi yang pertama menyampaikan orasi, mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menggagas acara ini. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan bersama hari ini adalah bentuk rasa simpati yang mendalam terhadap saudara-saudara di Palestina.
Ia mengatakan Palestina bagi Bangsa Indonesia adalah negeri yang sangat penting. Karena dalam sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia, Palestina adalah salah satu negara yang pertama kali mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia yang diumumkan oleh Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher, pada 6 September 1944.
“Banyak korban di negeri yang sangat kita cintai, negerinya para nabi dan rasul. Maka kita bersama wajib melindunginya dengan doa-doa dari bibir kita yang tulus dan ikhlas,” ujar Gubernur Ansar.
Ansar juga menegaskan bahwa perjuangan bangsa Palestina adalah perjuangan yang sah dan mulia untuk mencapai kemerdekaan, berdaulat, dan merdeka di tanah mereka sendiri. Ia meminta agar tidak ada pihak di Indonesia yang memposisikan kelompok-kelompok di Palestina sebagai kelompok ekstremis atau teroris.
“Karena sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia, di masa lalu kelompok pejuang kita disebut ekstremis oleh penjajah. Tapi sesungguhnya mereka adalah pejuang yang memperjuangkan bangsa. Maka setiap peringatan hari besar kenegaraan kita selalu mendoakan mereka agar menjadi syuhada,” tuturnya.
Baca juga: Bagaimana Perubahan Iklim Memperparah Ketimpangan Gender di Kawasan Pesisir?
Ansar juga mengapresiasi bangsa Indonesia, terutama Presiden Joko Widodo yang sangat berani memposisikan Indonesia mengutuk keras kekejaman zionis Israel. Ia menyebut ini sebagai bentuk solidaritas yang harus terus ditingkatkan.
“Mari bagi kita yang diberikan kelebihan rezeki, sama-sama memberikan sumbangsih kita meringankan beban saudara kita di Palestina,” ajak Ansar.
Acara doa dan sholawat bersama ini berlangsung khidmat dan penuh haru. Para peserta mengangkat bendera Palestina dan spanduk-spanduk yang mengecam kebiadaban Israel. Mereka juga mengikuti doa dengan khusyuk dan bersholawat bersama-sama.